Ribuan Dosis Vaksin Rabies Untuk Padang Panjang Dihabiskan Dalam Sebulan

Vaksinasi rabies secara massal
Sumber :
  • Diskominfo Padang Panjang

Padang – Kabid Peternakan Dispangtan kota Padang Panjang, Sumatera Barat, drh. Wahidin Beruh menyebut dalam sebulan terakhir, pihaknya sudah menghabiskan sebanyak 1.500 dosis vaksin rabies. Masifnya pemberian vaksin secara massal itu, sudah dilakukan sejak 23 Juli 2023 lalu. 

Ia bilang, pemberian vaksinasi rabies massal ke Hewan Penular Rabies (HPR) itu dilakukan guna mencegah terjadinya kasus penularan. Berdasarkan data Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sumatera Barat, sepanjang Januari hingga April kemarin, terdapat 1.171 kasus gigitan hewan penular rabies (GHPR). Sembilan diantaranya, terkonfirmasi positif rabies.  

"Sejak Juli hingga kini sudah 1.500 dosis yang digunakan. Total HPR yang disuntik vaksin rabies ada sebanyak 1.452,"kata drh. Wahidin Beruh, Kamis 24 Agustus 2023.

Wahidin Beruh merinci, dari total 1.452 Hewan Penular Rabies yang diberikan dosis vaksin rabies, hewan kucing mendominasi dengan jumlah tertinggi yakni sebanyak 1.363. Lalu, disusul 81 ekor anjing di urutan kedua, tujuh ekor kera urutan ketiga dan satu ekor musang di urutan ke empat.

Selain di Puskeswan kata Wahidin, proses pemberian suntikan vaksin rabies ini juga dilakukan dengan cara door to door atau mendatangi langsung rumah warga agar, lebih memudahkan masyarakat. Apalagi banyak ada pemilik HPR yang memiliki puluhan hewan peliharaan di rumahnya.

"Kita berharap, dengan pelaksanaan vaksinasi massal bagi HPR ini dapat mencegah adanya kasus rabies di Kota Padang Panjang,"tutup Wahidin Beruh.

Sebelumnya, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sumatra Barat (Sumbar) merilis temuan kasus rabies. Menurut data sementara, ada sembilan kasus positif rabies terkonfirmasi. Kasus temuan rabies ini tersebar di tiga wilayah, yakni Kabupaten Pasaman Barat, Agam, dan Kota Payakumbuh.

Dari total temuan 1.171 kasus gigitan hewan penular rabies (GHPR) sepanjang Januari hingga April 2023 di Sumbar. Sembilan di antaranya terkonfirmasi positif. Tingginya kasus gigitan hewan penular rabies di Ranah Minang ini, disebabkan oleh faktor seperti, gemar memelihara hewan peliharaan anjing dan kucing.