Duka Warga Atas Kematian Harimau Betina Bernama Puti Maua

Proses Evakuasi Harimau Puti Maua. Foto/Andri Mardiansyah/Padang Viva
Sumber :

Padang – Puti Maua, harimau betina yang diselamatkan tim Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) resor Maninjau dari lokasi konflik di Jorong Kayu Pasak Timur Nagari Salareh Aie, Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam Januari enam bulan lalu, dinyatakan mati pada rabu  8 Juni 2022 sekira pukul 05.00 WIB.

Koper CJH Maksimal 32 Kg, Simak Penjelasan Kemenag Sumbar

Nasib Puti, tak se elok dua harimau sumatra lainnya bernama Surya Manggala dan Citra Kartini yang baru saja dilepasliarkan ke habitat aslinya di kawasan TNKS. Apa yang terjadi dengan Puti, tak hanya sekedar menambah daftar panjang kasus kematian harimau sumatra. 

Tapi juga, menyisakan duka mendalam terutama bagi warga setempat. Rano Fajri salah satunya. Pria berumur 38 tahun ini, merasakan kehilangan yang amat besar pasca mendapat kabar tentang kematian Puti Maua.

Gubernur Mahyeldi: Jumlah Perantau Disinyalir Melebihi Jumlah Penduduk Sumbar

https://padang.viva.co.id/ragam-konservasi/119-puti-maua-harimau-betina-dari-agam-mati?terbaru=1

Bagi Rano, Puti memberikan warna baru di kehidupannya. Meski termasuk kategori hewan buas, namun Rano memberanikan diri terlibat penanganan konflik selama 41 hari bersama dengan petugas dari BKSDA Sumbar resor Maninjau.

Jelang Idul Fitri Pemprov Sumbar Prediksi Harga Pangan Stabil

Selain bentuk tanggung jawab seorang warga terhadap keamanan kampungnya, melibatkan diri dalam penanganan konflik satwa liar khususnya harimau Puti, bagi Rano merupakan tindakan yang patut dilakukan demi kelestarian harimau sumatra. 

https://padang.viva.co.id/ragam-konservasi/120-pesan-hashim-djojohadikusumo-pasca-kematian-harimau-puti-maua?terbaru=1

Halaman Selanjutnya
img_title