Pernyataan Resmi BBTNKS Soal Rimbawan Yang Lari Bertemu Harimau

Ilustrasi Harimau. Foto/Andri Mardiansyah
Sumber :

Padang – Kepala Seksi Perencanaan Perlindungan dan Pengawetan Balai Besar Taman Nasional Kerinci Seblat (P3-BBTNKS), Elvia Wiryadi menyebutkan, jika pihaknya sampai saat ini masih menunggu laporan resmi dari tim monitoring di lapangan terkait dengan keabsahan video berdurasi 1 menit 32 detik yang menampilkan seorang rimbawan berlari di aliran sungai lantaran, bertemu dengan seekor harimau sumatra. 

Cara Yayasan Jejak Harimau Peringati Global Tiger Day 2023

Menurut pria yang akrab disapa Wira ini, jika dilihat dari tutupan hutan dan logat bahasa yang digunakan, sepertinya memang lokasi kejadian berada di wilayah Taman Nasional Kerinci Seblat. Hanya saja, sampai kini masih belum ada laporan resmi terkait dengan kejadian itu.

https://padang.viva.co.id/ragam-konservasi/174-viral-rimbawan-bertemu-harimau-sumatra?terbaru=1   

Hantu Itu Bernama Hidrometeorologi Basah

“Kita masih konfirmasi. Di kantor kami, belum ada laporan resmi. Kita masih lacak kebenaran informasi ini. Apakah direkam oleh tim kita atau diambil dari potongan video-video yang terjadi di tempat lain. Kalau video yang di sungai, yang ada camp nya itu, kemungkinan berada di lokasi kita (TNKS). Namun, masih kita cek dulu karena laporan resminya belum masuk ke kita,”kata Wira, senin 20 Juni 2022.

Wira bilang, saat ini BBTNKS memiliki 15 resor yang mana tiap-tiap resor memiliki tim masing-masing. Tim ini, rutin melakukan aktifitas patroli, monitoring dan pengamanan wilayah. Selain tim dari ke 15 resor itu, BBTNK juga dibantu oleh tujuh tim dari mitra. Jadi total ada 22 tim patroli yang rutin menjalankan tugas dan fungsinya di wilayah TNKS.  

Zona Inti TNGL Jadi Rumah Baru Bagi Harimau Bestie

https://padang.viva.co.id/ragam-konservasi/119-puti-maua-harimau-betina-dari-agam-mati?terbaru=8

“Tiap-tiap resor ada tim, ditambah dengan tim dari mitra kita. Jadi, ada 22 tim yang masih kita konfirmasikan. Kalau dari logat bahasanya, sepertinya di wilayah kita. Hanya saja, masih belum bisa kita pastikan tim yang mana. Kemungkinan, lokasinya di kita (TNKS),”ujar Wira.

Wira menegaskan, meski dugaan kuat kejadian itu di wilayah TNKS, namun masih perlu dikonfirmasi ulang agar informasi tidak simpang siur. Apalagi, mengingat saat ini banyak video-video hoak yang beredar. Video daur ulang dari beberapa kejadian dan ditukar informasinya seolah-olah terjadi di wilayah kita.

https://padang.viva.co.id/ragam-konservasi/121-duka-warga-atas-kematian-harimau-betina-bernama-puti-maua?terbaru=6

“Sepengetahuan kami, banyak video hoak beredar. Daur ulang dari video tempat lain yang lokasinya hutan tropisnya agak mirip dengan  hutan tropis kita. Jadi misal, wilayah Asia selatan , itu seperti seperti india. Kebanyakan seperti itu, dan itu sering terjadi. Untuk itu, konfirmasi perlu kita lakukan agar tidak terjadi disinformasi,”tutup Wira.