Nagari Ramah Harimau Cara Orang Minang Menjaga Eksistensi Inyiak Balang

Ilustrasi Harimau Sumatra. Foto/Andri Mardiansyah-Padang Viva
Sumber :

Ilustrasi Evakuasi Harimau Sumatra. Foto/Andri Mardiansyah-Padang Viva

Photo :
  • -
Akreditasi UPT Kesehatan Solok Selatan Meningkat Signifikan, Raih Predikat Paripurna dan Utama

Kepala BKSDA Sumatra Barat Ardi Andono menilai, human tiger conflict yang terjadi di Ranah Minang cukup banyak. Dalam rentang tahun 2018 hingga 2021, kita mencatat sedikitnya ada 30 kasus yang terjadi di sembilan wilayah. 

Kabupaten Agam, Pasaman Barat dan Kabupaten Solok Selatan, menjadi tiga wilayah dengan tingkat human tiger conflict yang paling tinggi. Disusul, kota Pariaman, Kabupaten Pesisir Selatan dan Kabupaten Limapuluh Kota dengan tingkat terendah.

Warga Lumajang Mengungsi Mandiri Pasca Banjir Lahar Dingin Semeru, 3 Jembatan Rusak

“Kejadian HTC tertinggi, terjadi pada tahun 2020 (Sembilan kali) dan 2021 (Sepuluh kali). Tipe konflik yang sering terjadi adalah, penyerangan oleh harimau sumatra terhadap hewan ternak, kemunculan harimau disekitar pemukiman masyarakat dan harimau terjerat,”kata Ardi Andono, Sabtu 28 Mei 2022.

Bergeser ke data sebelumnya, Ardi bilang sepanjang tahun 2001 sampai 2016, dilaporkan 82 HTC. Dengan konflik terbanyak berupa, sang raja hutan itu memangsa ternak dan kematian sang harimau. 

PLN Sumbar Dukung Percepatan Green Port: Kolaborasi Menuju Langit Biru Sumatera Barat

Lokasi konflik tertinggi pada saat itu, terjadi di Kabupaten Pesisir Selatan, Agam, dan Padang Pariaman. Sedangkan yang terendah adalah, Kota Sawah Lunto, Kota Bukittinggi dan Kabupaten Sijunjung.

Nagari Ramah Harimau

Halaman Selanjutnya
img_title