Proklamator Jadi Nama Baru Jalur Pendakian Gunung Marapi

Launching Jalur Pendakian Proklamator Gunung Marapi
Sumber :
  • Photo/Doc BKSDA Sumatra Barat

Padang – Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat secara resmi membuka kembali jalur pendakian Taman Wisata Alam (TWA) gunung Marapi. Jika dulu jalur pendakian dikenal dengan nama jalur koto baru, kini berganti nama menjadi jalur Proklamator

Gunung Marapi Naik Status Jadi Level III Siaga

Peresmian Jalur Pendakian Proklamator TWA Gunung Marapi ini, ditandai dengan pembukaan papan selubung dan penyerahan bantuan pembangunan usaha ekonomi untuk delapan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) dan Kelompok Tani Hutan (KTH) pada Minggu, 30 Oktober 2022.

Kepala BKSDA Sumatra Barat, Ardi Andono menyebutkan, kata Proklamator yang disematkan pada jalur pendakian Marapi ini, lantaran berkaitan dengan sejarah bahwa sang proklamator Bung Hatta pada masa penjajahan kolonial Belanda dulu, pernah tinggal di Pesanggrahan Marapi.

Gunung Marapi Kini Dilengkapi Sistem Peringatan Dini Banjir Bandang

Disana, Bung Hatta memikirkan kemerdekaan bangsa Indonesia. Bahkan, sisa bangunan peninggalan berupa cerobong asap dan pondasi rumah, hingga kini masih ada disekitar jalur pendakian. 

“Selain itu, jalur yang dinamakan dengan Jalur Pendakian Proklamator ini, menandai dimulainya sistem baru pengelolaan pendakian gunung Marapi yang dilakukan oleh BKSDA Sumbar yang didukung SOP Pendakian yang mengutamakan keselamatan pendaki maupun kelestarian kawasan,”kata Ardi Andono, Senin 31 Oktober 2022.

Gunung Marapi Erupsi Lagi, Tinggi Kolom Abu Capai 800 Meter

Ardi melanjutkan, dengan adanya Jalur pendakian Proklamator ini diharapkan akan menjadi titik balik bagi pengelolaan kawasan TWA Gunung Marapi yang lebih baik, dengan wisata andalan pendakian gunung Marapi yang tertata, dan dukung sarana prasarana yang memadai yang memenuhi rasa aman bagi pengunjung sesuai dengan SOP pendakian yang telah ditetapkan. 

Dijelaskan Ardi, kegiatan ini merupakan proses yang panjang dan bertahap. Dimulai dengan sosialisasi di setiap nagari yakni Nagari Koto baru, Nagari Batu Palano, Nagari Pariangan, nagari Aie Angek, hingga di musyawarah dengan mengundang Lima Wali Nagari, berikut KAN dan Pokdarwis, Camat, Kepala Dinas Pariwisata baik Kabupaten Agam maupun Tanah Datar. 

“Para pihak sepakat dan mendukung untuk pembukaan pendakian dengan menggunakan sistem baru dan dikelola oleh BKSDA. Pada akhir September kemarin bahkan sudah terbentuk Forum Jasa Wisata Alam Marapi Singgalang Tandikat yang menyatukan Pokdarwis di Lima Nagari dengan yang salah satu tugasnya adalah, menyatukan kegiatan jasa wisata di ke tiga gunung Marapi, Singgalang dan Tandikat,”ujar Ardi.

Kedepan kata Ardi, akan dilakukan penataan desain tapak kawasan TWA Marapi yang akan membagi ruang publik maupun peluang usaha, yang akan menarik investor terutama investor dari Sumatera Barat.  BKSDA juga mendorong agar masyarakat lokal bisa mendapatkan ijin jasa dan sarana wisata. 

“Ijin jasa yang dapat diberikan yakni Pemanduan, Perjalanan Wisata, Kuliner, Cendramata, informasi wisata, transportasi dan penyewaan alat pendakian. Dengan demikian, diharapkan masyarakat benar-benar dapat mendapatkan manfaat dari adanya kawasan Marapi, Singgalang dan Tandikat sesuai dengan aturan yang berlaku,”tutup Ardi Andono.