Sarantau Sasurambi Balimau Ajang Silaturahmi dan Lestarikan Tradisi di Nagari Saribu Rumah Gadang

Wakil Bupati Solsel, Yulian Efi
Sumber :
  • Diskominfo Solok Selatan

Padang – Sarantau Sasurambi Balimau kembali digelar oleh Pemerintah Kabupaten Solok Selatan, menyambut datangnya bulan suci Ramadhan 1446 Hijriah

Usai Dilantik Prabowo, Bupati Solsel Kebut Tiga Hal Ini Sebelum Pertengahan Tahun

"Balimau ini mengandung nilai sakral. Menjadi simbol pembersihan diri dalam rangka rasa syukur dan kebahagiaan memasuki Ramadhan," kata Wakil Bupati Solok Selatan, Yulian Efi dikutip dari keterangan resminya, Rabu 26 Februari 2025.

Selain untuk melestarikan tradisi menurut Yulian, Sarantau Sasurambi Balimau ini juga menjadi wadah silaturahmi dan juga mempromosikan pariwisata yang ada di Solok Selatan. 

Pacu Jawi: Ketika Sapi Berpacu, Tradisi Berbicara

Selain itu, pada kegiatan ini juga diadakan pelayanan gratis bagi masyarakat. Mulai dari pelayanan kesehatan, kependudukan, dan lainnya. 

"Melalui kegiatan ini diharapkan bisa memberikan manfaat ekonomi kepada UMKM dan menciptakan Solok Selatan makin maju dan sejahtera," ujarnya. 

Bupati Solsel Ingatkan Pentingnya Efisiensi Anggaran

Diketahui, Kementerian Agama (Kemenag) akan menggelar pemantauan hilal (rukyatulhilal) awal Ramadan 1446 H pada 28 Februari 2025. Pemantauan akan dilakukan pada 125 titik di seluruh Indonesia.

Rukyatulhilal ini melibatkan para ahli Falak dari Kantor Wilayah Kemenag dan Kemenag Kabupaten dan Kota, serta bekerja sama dengan Pengadilan Agama, organisasi masyarakat Islam, dan instansi terkait lainnya.

Berdasarkan perhitungan astronomi (hisab), ijtimak menjelang Ramadan 1446 H diperkirakan terjadi pada Jumat, 28 Februari 2025, sekitar pukul 07.44 WIB. 

Pada hari rukyat, ketinggian hilal di seluruh wilayah Indonesia berada di atas ufuk dengan kisaran antara 3° 5,91’ hingga 4° 40,96’. Sementara itu, sudut elongasi berkisar antara 4° 47,03’ hingga 6° 24,14’.

Hasil rukyat hilal dari berbagai daerah, beserta data hisab mengenai posisi hilal ini, kemudian akan dibahas dalam sidang isbat. Keputusan yang dihasilkan akan menjadi dasar penetapan awal Ramadan 1446 H di Indonesia.