Resiliensi Berkelanjutan Terwujud karena Kerja Bersama
Muhadjir menjelaskan, pada tingkat komunitas, kolaborasi tersebut diimplementasikan melalui program seperti Taruna Siaga Bencana dan Desa Tangguh Bencana.
Di sisi lain, ia menyampakan, Indonesia juga memiliki kearifan lokal di bidang penanggulangan bencana yang sangat kaya. Salah satu contohnya adalah Bali, tuan rumah GPDRR yang memiliki filosofi ‘Tri Hita Karana’ atau keseimbangan hubungan antara manusia, Tuhan dengan alam.
Sementara itu, pada gelaran GPDRR ke-7 Menko PMK mengatakan, ini membantu proses pemulihan sosial-ekonomi, khususnya di Bali, dan di Indonesia.
“Menegaskan kembali kepemimpinan Indonesia dalam penanggulangan bencana di tingkat dunia. Juga merupakan bagian yang tidak terlepaskan dari kepemimpinan Indonesia di tingkat internasional tahun ini, termasuk Presidensi G20, dan Forum Negara Pulau dan Kepulauan 2022,” tambahnya.
Pada akhir, Muhadjir menegaskan pentingya untuk meningkatkan kembali kewaspadaan publik domistik terhadap pengurangan risiko bencana.