Dikunjungi Wabup, Pengungsi Sungai Manau Happy
- Diskominfo Solok Selatan
Padang – Banjir bandang dan longsor di wilayah Mudiak Sungai Manau, Jorong Sungai Kalu 2 Nagari Pakan Rabaa Utara membuat seluruh warga yang menghuni lokasi tersebut terpaksa mengungsi. Seluruh warga ini juga terpaksa meninggalkan seluruh harta bendanya untuk bisa segera berpindah ke lokasi yang lebih aman.
Neti, salah satu pengungsi mengatakan bahwa ia datang bersama dengan dua anaknya yang masih berusia 11 tahun dan 5 tahun ke pengungsian. Pada saat ini suaminya belum pulang ke rumah karena bekerja di tempat yang cukup jauh.
"Terjadi dua kali longsor. Pada Senin 13 Mei 2024 malam tapi tidak terlalu besar. Tapi ini langsung memutus jaringan listrik di tempat kami sehingga gelap gulita. Longsor kedua pada malam berikutnya bahkan lebih besar lagi, dua kali lebih besar dibanding yang pertama," papar Neti.
Setelah longsor kedua ini warga diinstruksikan untuk mengungsi oleh Kepala Jorong dan Wali Nagari mengingat kondisi yang tidak menentu tersebut. Belum lagi jembatan yang menghubungkan lokasi ini dengan akses jalan nasional sudah terputus karena jembatan yang harus dilalui sudah hancur dihantam batu-batu yang terbawa oleh longsor dan air.
Neti dan beberapa pengungsi lainnya mengakui saat ini mereka trauma dengan aliran air yang besar dan derasnya hujan yang turun. Sebab, mereka telah bertahan dengan kondisi tersebut selama dua hari dengan perasaan takut apakah rumah mereka akan dihantam oleh tanah longsor tersebut.
"Saya paling takut karena rumah kami paling ujung dan saat ini tanah yang terbawa oleh air ini sudah sampai di belakang rumah," ungkapnya.
Terdapat sebanyak 70 Kepala Keluarga yang mendiami Mudiak Sungai Manau ini dengan jumlah penduduk sebanyak 233
Untuk melihat langsung kondisi para pengungsi ini, jajaran pemerintah kabupaten terjun langsung dipimpin oleh Wakil Bupati Solok Selatan H. Yulian Efi.
Warga pun gembira atas kunjungan dari wakil kepala daerahnya ini dan menyambutnya bersama kendati hujan mengguyur sore itu. Salah satu perwakilan warga juga berterima kasih atas perhatian yang telah diberikan oleh pemerintah di saat yang sulit seperti ini.
Wabup menyampaikan turut berduka atas musibah yang membuat seluruh warga ini harus mengungsi dan berharap apa yang menimpa ini bisa segera berlalu.
"Kami meninjau lokasi pengungsian yang sudah difasilitasi untuk mereka tinggal selama beberapa hari ke depan," kata Yulian.
Menurutnya saat ini masyarakat masih belum bisa Kembali ke rumah masing-masing karena masih ada potensi banjir bandang dan longsor susulan. Sehingga Kawasan perumahan masih dinilai belum aman untuk ditinggali.
Pada Sabtu 18 Mei 2024 akan dilakukan investigasi oleh tim dari pengelola TNKS didampingi oleh pemerintah ke lokasi tersebut. Ini ditujukan untuk memastikan kondisi wilayah tersebut pasca musibah yang terjadi.
Setelahnya baru bisa dipastikan mengenai kesiapan wilayah ini untuk kembali ditinggali atau warga diminta untuk tetap bertahan di lokasi yang lebih aman.