Kata Pemprov Sumbar Soal Kasus Pengusiran Gubernur Mahyeldi
- Padang Viva
Padang – Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi diusir mahasiswa saat hendak memberikan pembekalan Pengenalan Budaya Akademik Kampus (PBAK) di Kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Sjech M Djamil Djambek, Bukittinggi. Pesertanya adalah, mahasiswa baru. Video aksi penolakan itupun kini viral di laman media sosial. Peristiwa itu, terjadi pada Selasa kemarin.
Kepala Biro Administrasi Pimpinan Pemerintah Provinsi Sumatra Barat, Mursalim, menyayangkan tindakan itu. Menurutnya, Pemprov Sumbar sebelumnya sudah dengan tangan terbuka menerima untuk berdiskusi membahas persoalan wacana Proyek Strategis Nasional (PSN) Air Bangis tersebut jika memang isu itu yang kemudian jadi dasar terjadinya peristiwa itu (pengusiran).
"Sebelumnya, kami tidak tahu. Kalau kemarin jelas yang menjadi alasan mereka adalah itu (masalah demo PSN). Kan bisa kita diskusikan secara baik-baik tentang bagaimana duduk permasalahannya, tidak mesti dengan aksi seperti kemarin,"kata Mursalim, Rabu 24 Agustus 2023.
Mursalim menilai, peristiwa yang terjadi selasa kemarin terkesan seperti memang ada niat untuk mempermalukan Gubernur Sumbar. Kita pun, membantah isu pengusiran itu.
"Tidak ada Gubernur diusir. Itu keliru. Memang ada insiden, kami hanya melihat tapi kami tidak mengetahui apa yang menjadi permasalahan utamanya, karena memang apa yang mereka suarakan tidak begitu jelas terdengar, saat itu suasana begitu riuh,"ujar Mursalim.
Dijelaskan Mursalim, saat keriuhan ada sejumlah mahasiswa melakukan orasi dan aksi itu, Gubernur Mahyeldi lalu meminta izin keluar untuk melaksanakan ibadah salat ashar.
Lalu usai salat, situasi di lokasi acara masih belum kondusif sehingga pembekalan mahasiswa baru pun dialihkan ke zoom meeting. Gubernur Mahyeldi kata Mursalim tidak jadi mengikuti acara tersebut karena sudah ada agenda lain juga yang harus dihadiri.
Disebutkan Mursalim, sebelum adanya aksi dari mahasiswa itu, Gubernur Mahyeldi sudah merencanakan tiga hal yakni, memenuhi undangan pihak kampus untuk memberikan orasi ilmiah terkait PBAK.
Lalu, menindaklanjuti permintaan pihak UIN Bukittinggi untuk mencarikan solusi pelebaran akses jalan menuju kampusnya yang saat ini masih sempit dan seringkali krodit ketika wisuda.
Dan ketiga, Gubernur berencana untuk menyambungkan relasinya di Timur Tengah dengan pihak kampus guna percepatan kelanjutan pembangunan kampus ke depan.