Mengenal Karakteristik Gunung Marapi

Ilustrasi Erupsi Marapi
Sumber :
  • Padang Viva/Andri Mardiansyah

Sedangkan secara stratigrafi, Gunung Marapi terdiri dari enam sumber yaitu, empat pusat dan dua samping Gunung pusat yang terdiri dari kawah Bancah yang menghasilkan jatuhan piroklastik, lava dan guguran lava, Kawah Tuo yang menghasilkan endapan jatuhan piroklastik, aliran piroklastik dan lava, kawah Kebun Bungo yang menghasilkan endapan jatuhan piroklastik, aliran piroklastik dan lava, kawah Bongsu yang menghasilkan jatuhan piroklastik. Untuk aliran lava samping yaitu Kerucut Sikumpar dan Maar Kayutanduk yang menghasilkan endapan Freatik.

Struktur yang dijumpai pada Gunung Marapi adalah berupa Sesar Besar Sumatra (Sesar Semangko), Sesar Normal, Sesar Oblique serta gawir-gawir sesar yang membentuk perbukitan yang curam dan terjal. Menurut catatan sejarah, pertumbuhan gunung Marapi melalui beberapa tahapan, dimulai dengan pembentukan tubuh Gunung Marapi tua yang di bangun oleh satuan batuan yang nya terpusat dari kawah Buncah. 

Pada fase kedua titiknya berpindah serta membentuk Kerucut Sikumpar. Pada fase ketiga, pusat kembali ke titik semula serta menghasilkan lava dan jatuhan piroklastik. Pada fase ke empat diantaranya adalah pembentukan Kawah Tuo, dimana terjadi tiga kali satu diantaranya adalah besar. Pada fase kelima adalah pembentukan kompleks kawah Kebun Bungo, dimana kawah tersebut terbentuk titik-titik kecil lainnya, yaitu kepundan A, B, dan C, yang  mengakibatkan pembentukan morfologi yang terbuka kearah barat daya. 

Fase keenam terjadi perpindahan pusat yang membentuk Maar Kayu Tanduk. Fase Ketujuh adalah pembentukan kawah Bongsu dan kawah Verbeek, dimana kawah Verbeek berada di dalam Kawah Bongsu. terakhir kembali lagi ke kawah Tuo dan Kawah Verbeek secara bergantian.

Erupsi Gunung Marapi Sumbar

Photo :
  • PVMBG

Pemantauan aktivitas kegempaan di Gunung Marapi sendiri, dilakukan secara terus menerus dengan menggunakan seismograf satu komponen bersistem pancar (RTS) model PS-2. Alat penangkap Gempabumi (Seismometer) dipasang secara permanen di lereng sebelah barat Gunung Marapi pada posisi 0° 23’ 08.89” LS, 100° 25’ 16.49” BT pada ketinggian 1400 mdpl, sedangkan alat perekam Gempabumi (Rekorder) di pasang di Pos Pengamatan Gunungapi Marapi Bukittinggi. Gempa yang terekam adalah Gempa VUlkanik Dangkal (VB), Gempa Vulkanik Dalam (VA), Gempa Tektonik Lokal (TL) dan Gempa Tektonik Jauh (TJ).

Dalam usaha Mitigasi Bencana Gunungapi, dilakukan pemantauan visual dan kegempaan secara menerus yang berhubungan dengan gejala vulkanik Gunung Marapi. Pun dengan pengamatan visual, dipantau secara menerus dari pos Pengamatan Gunung Marapi yang meliputi pengamatan tinggi, warna, tekanan asap abu letusan dan arah penyebarannya. Hembusan asap kawah gunung Marapi berwarna putih sedang hingga tebal.