Dua WNI Yang Jadi Korban Penembakan di Malaysia Masih Dalam Kondisi Kritis
- Pixabay
Padang – Kepala Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Riau, Fanny Wahyu, menyebut kondisi dua korban penembakan yang dilakukan Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) saat ini masih dalam kondisi kritis.
"Satu korban asal Aceh inisial MH dan satu korban lagi, masih dalam kondisi kritis. Sementara dua korban lainnya, sudah mulai membaik dan dapat berkomunikasi. Keempat korban masih menjalani perawatan intensif dan tertahan di Malaysia,"kata Fanny Wahyu dikutip dari keterangan resminya, Sabtu 1 Februari 2025.
Diketahui, insiden penembakan yang dilakukan oleh APMM itu, terjadi pada Jumat 24 Januari 2025. Dari Lima WNI yang menjadi korban, satu diantaranya meninggal dunia atas nama Basri (50).
Korban atas nama Basri kata Fanny Wahyu, sudah dimakamkan di kampung halamannya di Desa Terkul, Kecamatan Rupat, Kabupaten Bengkalis, Riau, pada Rabu kemarin.
Menurut Fanny Wahyu, sampai saat ini Pemerintah Indonesia melalui Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Kementerian Luar Negeri, serta Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) terus mengawal kasus ini.
Bahkan kata Fanny Wahyu, Pemerintah Indonesua mendesak pemerintah Malaysia agar transparan dalam mengungkap kronologi kejadian ini.
"Tim perwakilan Indonesia akan terus memantau kondisi korban di rumah sakit dan memastikan mereka mendapatkan perlindungan hukum hingga benar-benar pulih dan dipulangkan ke Indonesia," tutupnya.