PT PGN Bidik Potensi Kandungan Gas Bumi Dari Ranah Lansek Manih
- Padang Viva/Andri Mardiansyah
Padang – PT. Pertamina Gas Negara (PGN), mulai membidik potensi Gas bumi di Kabupaten Sijunjung. Keseriusan PT PGN untuk membeli dan mengolah hasil gas bumi dari daerah berjuluk Ranah Lansek Manih ini, ditandai dengan datangnya Direktur Utama (Dirut) PT. PGN, Muhammad Haryo Yunianto ke lokasi Sumur Gas Blok II di Kecamatan Koto VII, Kamis 25 Agustus 2022.
“Kami hadir disini dalam rangka meninjau potensi. Sijunjung ini, ada sumber gas yang belum di produksi. Baru ada krannya. Kami kesini, dibawa oleh Anggota DPR RI Komisi VI, Andre Rosiade,”kata Muhammad Haryo Yunianto, Kamis 25 Agustus 2022.
Haryo bilang, PT. Rizki Bukit Barisan Energi selaku kontraktor, Kontrak Kerja sama (KS3) sudah mengantongi izin untuk bisa memproduksi kandungan gas di Sijunjung. Kami berharap, setelah ini ada pembicaraan lebih lanjut dan kita bisa berkolaborasi triparti antara PGN, Pemerintah Daerah Sijunjung dan K3S
“Semoga bisa terwujud. PGN saat ini juga sedang mencari sumber gas tambahan,”ujar Muhammad Haryo Yunianto.
Terpisah, Anggota Komisi VI DPR RI Andre Rosiade yang diketahui merupakan inisiator pertemuan antara Pemda Sijunjung, Perwakilan PT Rizki Bukit Barisan, dengan pihak PT Pertamina Gas Negara (PGN) menyebutkan jika kedatangan dirut PT PGN ini merupakan tindak lanjut dari rencana dan proses negosiasi pembelian hasil gas bumi dari Kabupaten Sijunjung.
“Ini adalah tugas kami sebagai anggota DPR RI dari Sumbar. Kita berharap kesepakatan jual beli hasil gas bumi antara PGN dengan Pemda Sijunjung ini, bisa tercapai. Sebab, akan bisa menambah PAD dan berpeluang menggerakkan ekonomi di Sijunjung,”tutup Andre.
Diketahui, kegiatan eksplorasi migas di Kabupaten Sijunjung ini telah dimulai sejak tahun 1981 oleh PT Caltex dengan wilayah kerja Blok Singkarak. Per 2015 lalu, PT Rizki Bukit Barisan Energi mengambil alih kegiatan eksplorasi blok tersebut.
Pada 2018, perusahaan ini telah melakukan eksplorasi pada Sumur Sinamar 1 dengan potensi gas yang dihasilkan mencapai 35 mmscfd atau setara dengan 210 Mega Watt (MV) listrik. Jika sesuai target, Blok Migas Sijunjung akan mulai beroperasi pada 2023 mendatang.
Dengan jumlah potensi mencapai 35 mmscfd itu, PT PGN memperkirakan hasil gas bumi dari Sijunjung ini tak hanya mampu memenuhi kebutuhan gas di Sumatra Barat, namun juga cukup untuk kebutuhan di pulau Sumatra. Jika kesepakatan lahir dari pertemuan ini, maka rencana kedepan PT PGN akan membangun Liquifaction terminal.