Lewat Aplikasi ini Remaja di Kota Padang Bisa Adukan Persoalan Kesehatan Dengan Cepat

Ilustrasi layanan kesehatan
Sumber :
  • pixabay

Padang – Puskesmas Padang Pasir, Kota Padang, Sumatera Barat kini punya aplikasi yang diklaim bakal mampu merespon cepat aduan dari para remaja terkait dengan persoalan kesehatan. Aplikasi yang diberi nama Cegah remaja bermasalah, optimalisasi kelas IMUD (Gemoi) ini, juga disebut menjadi flatform konsultasi soal kondisi remaja di kota Padang.

Kepala BNPB Sebut HKBN Tonggak Kebangkitan Kesadaran Bencana di Indonesia

Kepala Bidang E-Gov Diskominfo Padang, Romi Elpa Segas bilang, dengan menggunakan aplikasi ini remaja bisa memberikan laporan tanpa harus berkunjung ke puskesmas. Rahasia pelapor juga dijamin terjaga. 

"Soft launching sudah dilakukan kemarin. Minggu depan semoga bisa diapprove Play Store. Untuk mempermudah laporan, sementara kita bisa akses melalui website padangpasir.puskesmas.padang.go.id,"kata Romi.

PDI Perjuangan Sumatera Barat Menang Atas Gugatan Leo Murphy

Menurut Romi, aplikasi Gemoi ini dapat dimanfaaatkan dengan bantuan Guru BK dan Forum Anak Kota Padang. Bahkan, aplikasi ini bisa dimanfaatkan oleh remaja kota Padang, karena kebanyakan remaja yang bermasalah kesehatannya takut melaporkan kondisi secara langsung ke puskesmas. 

"Dengan aplikasi ini siapapun boleh melaporkan apapun masalah kesehatannya tanpa harus takut privasinya diketahui. Nanti akan ada respon dari puskesmas untuk menindaklanjuti permasalahan tersebut,"ujarnya.

PSPS Siap Tempur! Luncurkan Tim dan Jersey Baru Jelang Kick Off Liga 3 Putaran Nasional

Kepala Puskesmas Padang Pasir, Desy Susanti menyebutkan bahwa pihaknya terus meningkatkan pelayanan dalam kesehatan. Terlebih Pemerintah Kota Padang tengah menggencarkan program pencegahan stunting dan pemenuhan gizi terhadap remaja putri.

"Jadi apapun permasalahan kesehatan yang terjadi pada remaja putri bisa dilaporkan melalui aplikasi ini. Misalnya kehamilan, permasalahan menstruasi atau alat reproduksi. Karena memang pasti banyak yang tidak berani melaporkan, padahal kehamilan dibawah usia 20 tahun berisiko,"ujar Desy.

Halaman Selanjutnya
img_title