PADANG - VIVA

Abdul menyebut, kedua pendaki yang ditemukan ini, masuk dalam grup 12 pendaki yang sebelumnya dinyatakan sudah meninggal dunia. Dengan demikian, total pendaki yang mening

Kabiddokkes Polda Sumbar, Kombes Pol drg. Lisda Cancer menyebut, dari laporan Basarnas, ada 11 pendaki yang terkonfirmasi tewas. Hingga malam tadi, ada lima jenazah penda

Sejak ditemukan meninggal di sebuah apartemen di kota Maebashi, Jepang pada akhir Agustus lalu, soal kepulangan jenazah Josi hingga kini masih belum jelas. Pihak keluarga

Pihak keluarga terpaksa harus merahasiakan kabar duka itu lantaran mempertimbangan faktor psikologis, emosi dan kesehatan sang nenek. Apalagi mengingat nenek Josi memilik

Kepastian soal tempat pemakaman itu, disampaikan Mutiara Sri Ardani, sepupu dari Josi. Namun, menurut Mutiara, hingga kini pihaknya masih belum mengetahui secara pasti ka

Josi merupakan anak pertama dari dua bersaudara kandung. Tia mengungkapkan, sejak SD hingga SMP Josi menempuh pendidikan di Kabupaten Padang Pariaman.

Untuk berapa jumlah makam termasuk jenazah yang terdampak akibat peristiwa ini hingga kini masih belum dipastikan. Pihaknya, masih melakukan pendataan dan mengevakuasi.

Identifikasi terhadap 12 jenazah korban pembunuhan dukun Mbah Slamet dengan metode antem mortem maupun post mortem. Korban pertama yang telah berhasil didientifikasi ata

salah satu program unggulan pemerintah yang saat ini tengah berjalan adalah satu jorong satu rumah tahfizd. Program ini ditujukan untuk pembentukan karakter generasi muda

Dari 46 orang yang tewas itu kata Abdul, 24 di antaranya adalah laki-laki dan 22 lainnya berkelamin perempuan. Selain itu, sembilan orang masih dinyatakan hilang. Hingga

Kondisi cuaca juga berubah-ubah. Angin masih kencang. Ombak sedang tinggi dan lokasi kejadian berada di beda pulau dari pusat pemerintahan Kabupaten Natuna.

Terkait jumlah pasti korban tewas akibat peristiwa ini, menurut Junainah sampai kini pihaknya belum bisa memastikan itu. Lantaran jaringan telekomunikasi terputus.