Cak Imin 'Terpental' dari Prabowo, Kini Jadi Bakal Cawapres Anies

Bacawapres Muhaimin Iskandar
Sumber :
  • Dok. PKB

Cak Imin menggambarkan situasi PKB dan Gerindra seperti aliran air. Namun, ia mengingatkan bahwa air yang tidak mengalir atau stagnan dianggap sebagai sesuatu yang tidak baik. Ia merasa bahwa sebelum ada tambahan partai-partai lain dalam koalisi, aliran air antara PKB dan Gerindra masih berjalan lancar. Ketika ditanya tentang calon wakil presiden dari Gerindra untuk Prabowo, Cak Imin adalah nama yang paling sering muncul.

Namun, semuanya berubah drastis setelah acara HUT PAN di Hotel Sultan. PAN dan Golkar telah bergabung dalam koalisi Prabowo, yang membuat Cak Imin merasa terpinggirkan.

"Begitu acara di PAN berlangsung, saya benar-benar merasa terpinggirkan, sangat terpinggirkan. Saya bertanya kepada salah satu ketua umum partai, 'Siapa cawapresnya, boss?' Dan dia menyebutkan nama," ungkap Cak Imin.

Hal ini membuatnya menyadari bahwa koalisi Prabowo sudah cukup dengan kehadiran PAN, Gerindra, dan Golkar. Dalam pandangan Cak Imin, dengan demikian, PKB tidak diperlukan lagi dalam koalisi tersebut.

Cak Imin mengakui bahwa nama calon wakil presiden yang disebutkan oleh salah satu ketua partai adalah pimpinan partai itu sendiri. Ia juga menyindir bahwa jika itu sudah cukup, koalisi Prabowo dapat melanjutkan tanpa kehadiran PKB.

Setelah insiden tersebut, Cak Imin hampir meninggalkan acara HUT PAN, tetapi seorang petinggi partai menghentikannya dan bertanya tentang keberangkatannya. Cak Imin menjawab dengan nada sinis bahwa ia akan pergi, tetapi petinggi partai tersebut mengajaknya untuk ikut serta.

Namun, Cak Imin memutuskan untuk kembali ke kantor DPP PKB di Menteng, Jakarta Pusat, di mana ia memimpin rapat. Dalam rapat tersebut, diputuskan untuk segera mencari poros baru di luar koalisi Prabowo.