Eksplorasi Seni dan Budaya dalam Persiapan Festival Maek

Persiapan Festival Maek
Sumber :
  • Padang Viva

Eksplorasi ini berangkat dari hubungan antar individu, serta hubungan anak-anak dengan sejarah dan budaya Maek saat ini. "Karya ini dapat dikatakan sebagai translasi dari hubungan-hubungan tersebut," ujar Bianca penuh semangat.

Di sisi lain, Pandu dan Nabila, dua anak muda Nagari Maek, menunjukkan bakat mereka dalam seni musik tradisional. Tanpa guru formal, mereka memainkan rebab darek dengan dua senar berbahan kayu cempedak dan bernyanyi dengan merdu.

Bersama komposer berbakat Sendi Orysal, mereka menyiapkan karya kolaborasi yang terinspirasi dari 'warih nan bajawek' (sejarah lisan) tentang menhir dan asal-usul orang Maek.

Sendi meyakini bahwa eksotisme alam Maek, kisah-kisah lokal, dan cerita rakyat tentang menhir dapat diinterpretasikan melalui musik. "Misteri sejarah Maek, negeri tua ini, dengan kisah-kisahnya, sangat menarik untuk direspon lewat musik," kata Sendi yang baru saja menampilkan karyanya di ajang G-20.

Setelah workshop, para fasilitator akan terus berkomunikasi dengan anak nagari Maek melalui aplikasi online untuk menyempurnakan karya mereka hingga puncak Festival Maek pada 17-20 Juli 2024 mendatang.

"Tujuh hari sebelum acara puncak, kami akan kembali ke Maek untuk finalisasi karya," kata Jefri.

Sementara itu, anak nagari Maek yang terlibat dalam kolaborasi musik dengan Sendi mulai mengumpulkan kisah-kisah tentang menhir dan asal-usul orang Maek dari para tetua adat. Kisah-kisah tersebut kemudian akan ditransformasikan menjadi dendang.