Jemaah Haji Indonesia Menuju Arafah, Siap Menjalani Puncak Ibadah Haji

Jemaah Haji
Sumber :
  • Humas Kemenag

Padang – Jemaah haji dari berbagai negara, termasuk Indonesia, bersiap menuju Arafah untuk melaksanakan puncak ibadah haji.

Dimulai pada tanggal 8 Zulhijjah 1445 Hijriah atau Jumat 14 Juni 2024, jemaah akan diberangkatkan secara bertahap ke Arafah dari hotel tempat mereka menginap menggunakan bus yang telah disediakan.

Bagi jemaah lansia non mandiri dan disabilitas yang akan disafariwukufkan, mereka telah ditempatkan di hotel transit sehari sebelum diberangkatkan ke Arafah.

Sebelum keberangkatan, jemaah diimbau untuk menyiapkan perlengkapan yang dibutuhkan selama di Arafah, Muzdalifah, dan Mina.

Jemaah tidak perlu membawa koper besar atau tas kabin karena akan menyulitkan pergerakan di Armuzna. Cukup membawa tas berisi pakaian ganti 3 hari, kain ihram cadangan (bagi laki-laki), handuk, peralatan mandi, dan perlengkapan pribadi lainnya.

Anggota Media Center Kementerian Agama, Widi dalam keterangan resminya, Jumat 14 Juni 2024 mengimbau seluruh jemaah untuk membawa obat, vitamin, alat pelindung diri seperti payung, masker, dan alat semprot air. Hindari membawa bantal atau selimut, kecuali bantal leher.

"Di Arafah, jemaah haji Indonesia akan ditempatkan di 1.169 tenda yang terbagi dalam 73 maktab atau markaz. Setiap tenda telah diberi label stiker asal jemaah dengan warna dan identitas yang mudah dikenali. Tenda-tenda ini dilengkapi dengan AC, kasur, dan selimut,"kata Widi, Jumat 14 Juni 2024.

Tahun ini kata Widi, terdapat tenda-tenda baru dengan bentuk dan bahan baru di Arafah. Tenda model baru ini memiliki kapasitas maksimal 30.000 jemaah, atapnya lebih menyerap panas, dan dindingnya terbuat dari hard PVC yang juga menyerap panas lebih baik. Tenda ini juga dilengkapi dengan magnetic charger (pengisi daya ponsel magnet).

"Seluruh tenda di Mina juga telah dilengkapi dengan AC, kasur, selimut, dan sarana pendukung lainnya seperti tenda kesehatan haji dan dapur,"ujarnya.

Widi menambahkan, Mina diprediksi akan semakin padat tahun ini. Hal ini disebabkan oleh tambahan kuota haji dan kebijakan Arab Saudi yang tidak lagi menggunakan maktab 1-9 di Mina Jadid. 

Untuk mengurangi kepadatan tenda Mina dan demi kesehatan serta keselamatan jemaah, sebagian jemaah, terutama yang tinggal dekat Mina (Syisyah dan Raudhah), akan ditampung di hotel dan tidak bermalam di tenda Mina. 

"PPIH telah berkoordinasi dengan pengelola hotel untuk membuka hotelnya pada tanggal 10-12 Zulhijjah,"tutup Widi.