Anggota DPR RI Ade Rezki Pratama Ajak Masyarakat Cegah Stunting Melalui Hidup Sehat
- Amanda/ Viva.co.id
"Menurut survey salah satu Institut dari Inggris terkait pendataan tingkat Intelegensi di 11 Negara di Asia Tenggara tahun 2023, Indonesia rangking 11 dari 11 negara," ujarnya.
Kondisi ini tentu ada kaitannya dengan kasus stunting yang terjadi di Indonesia, dimana kalau anak stunting, apalagi sejak dalam kandungan maka beresiko stunting dan mengalami kurang gizi.
"Mengatasi stunting tidak cukup dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, DPR, nagari dan lainnya tapi perlu kerjasama kita bersama untuk membantu keluarga yang anaknya mengalami stunting serta peran Ninik Mamak, Bundo Kanduang dan orang tua sangat diperlukan," kata Ade Rezki.
Ade Rezki Pratama menilai mencegah stunting itu penting dan menjaga kesehatan lebih penting sehingga target Indonesia di tahun 2024 untuk mencapai pravelensi stunting sampai 14 persen bisa tercapai.
"Masalah stunting bukan semata persoalan tinggi badan, namun yang lebih buruk adalah dampaknya terhadap kualitas hidup individu akibat munculnya penyakit kronis, ketertinggalan dalam kecerdasan, dan kalah dalam persaingan. Sehingga hal tersebut bisa mempengaruhi badan dan otak anak," katanya.
Sementara itu, statistik PBB 2020 mencatat, lebih dari 149 juta (22 persen) balita di seluruh dunia mengalami stunting, dimana 6,3 juta merupakan anak usia dini atau balita stunting adalah balita Indonesia.
Kemudian menurut UNICEF, stunting disebabkan anak kekurangan gizi dalam dua tahun usianya, ibu kekurangan nutrisi saat kehamilan, dan sanitasi yang buruk.