Strategi BNPB Atasi Darurat Kekeringan di NTB

Kepala BNPB Suharyanto
Sumber :
  • Humas BNPB

Bencana kekeringan tersebut terjadi salah satunya disebabkan rendahnya curah hujan di wilayah NTB sesuai dengan perkiraan cuaca BMKG. 

"NTB ini termasuk salah satu provinsi yang curah hujannya rendah sehingga di beberapa daerah banyak yang sudah melaksanakan operasi bantuan air kepada masyarakat menggunakan (mobil) tangki air, ada juga permintaan untuk mendukung masyarakat, jadi BNPB dan pemprov nanti bekerjasama untuk memastikan kebutuhan air masyarakat terpenuhi," ujar Suharyanto. 

Berdasarkan kajian InaRISK, Nusa Tenggara Barat kata Suharyanto, merupakan daerah dengan risiko bencana kekeringan yang indeks skornya sedang hingga tinggi. 

Guna mendukung penanganan darurat berjalan optimal, BNPB pada kesempatan yang sama juga menyerahkan dukungan dana operasional penanganan darurat bencana kekeringan kepada pemprov dan pemerintah kota serta kabupaten. 

"Kami juga memberikan bantuan awal baik dana operasional penanggulangan kekeringan dan karhutla," tambah Suharyanto.

Adapun total dukungan dana operasional tersebut senilai 2,3 miliar Rupiah yang terbagi masing-masing sebesar 300 juta Rupiah untuk BPBD Provinsi NTB dan 200 juta Rupiah masing-masing untuk 10 BPBD kabupaten dan kota. 

Selain itu, dukungan logistik dan peralatan yang juga diserahkan secara simbolis terdiri dari tandon air 5.000 liter sebanyak 20 unit, pompa dorong lima set, Breeching Dividing berukuran 2,5 sebanyak lima unit, Breeching Dividing berukuran 1,5 20 unit, selang pemadam kebakaran 2,5 300 roll, dan selang pemadam 1,5 200 roll, pompa alkon 10 set, tenda pengungsi 2 unit, dan light tower 1 unit.