Gunung Marapi Kini Dilengkapi Sistem Peringatan Dini Banjir Bandang
- Humas BNPB
Padang – Gunung Marapi, Sumatera Barat kini dilengkapi dengan teknologi canggih untuk melindungi masyarakat dari ancaman banjir lahar dingin dan bandang.
Sistem peringatan dini yang terpasang di kawasan Pagu-Pagu, Nagari Pandai Sikek, kota Padang Panjang ini, diklaim mampu mendeteksi tanda-tanda awal terjadinya banjir bandang.
Penanggung jawab lapangan, Dr. Udrekh menyebut bahwa alat yang terpasang saat ini bahkan sudah dilakukan uji coba untuk memastikan fungsi dan kerja dari perangkat tersebut.
"Uji coba peralatan dan sirine peringatan dini ini dilakukan di beberapa tempat. Pengujian alat peringatan dini tersebut berupa sensor dan sirine,"kata Udrekh, Selasa 29 Oktober 2024.
Dijelaskan Udrekh, sistem peringatan dini ini akan terintegrasi dengan data dari lembaga lain, misalnya BMKG dengan data curah hujan atau PVMG dengan sebaran material vulkanik pascaerupsi Marapi.
“BBWS V maupun SDABK juga bisa memberikan informasi pengelolaan sungai dan beberapa data pengamatan yang mereka miliki,” tambah Udrekh yang juga sebagai Direktur Pemetaan dan Evaluasi Risiko Bencana BNPB,"ujarnya.
Kata Udrekh, saat bertemu dengan Pj Bupati Agam, Endrizal, BMKG sudah dapat memperoleh data potensi curah hujan ekstrem satu hari sebelumnya. Kemampuan ini akan membantu dalam kesiapsiagaan dan peringatan dini kepada masyarakat.
Di samping itu, dengan periode waktu yang sudah dapat diprediksi, nantinya BPBD sebagai operator peringatan dini juga dapat melakukan pengecekan peralatan seperti sensor dan sirine.
"Kita berharap alat peringatan dini ini dapat terjaga dan terawat dengan baik oleh pemerintah daerah dan masyarakat. BNPB masih akan membiayai operasional peralatan ini sebelum nantinya diserahkan kepada pemerintah daerah,"kata Udrekh.
Udrekh juga berharap, penyiar pada tower sirine dapat dimanfaatkan untuk menyampaikan pesan umum. Ini akan membantu dalam memonitor fungsi sirine sebagai peringatan dini.
“Penyiar sirine, penting untuk dapat dimanfaatkan sehari-hari, agar lebih dapat dirasakan manfaatnya sehingga dapat mendorong pembiayaan dan perawatan menjadi priorutas daerah karena manfaatnya yang bisa digunakan untuk memberitahukan berbagai informasi, tidak hanya pada saat ada banjir lahar saja,” tutup Udrekh.