Digelar di 6 Sekolah, Uji Coba Program MBG di Bukittinggi Bakal Diluncurkan di SMPN 2 Bukittinggi

Kadisdikbud Bukittinggi Herriman
Sumber :
  • Ade Suhendra

Padang – Kota Bukittinggi akan memulai uji coba Program Makanan Bergizi (MBG) di enam sekolah pada 13 Januari 2025 mendatang.

Program ini ditetapkan oleh Badan Gizi Nasional (BGN), dengan tujuan memberikan makanan bergizi kepada siswa di Kota Bukittinggi. 

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bukittinggi Herriman didampingi Kabid Dikdas Hendri mengatakan keenam sekolah yang terlibat dalam uji coba ini adalah SMP 1 Bukittinggi, SMP 2 Bukittinggi, SMP 6 Bukittinggi, SMP 8 Bukittinggi, serta SD 05 Tarok Dipo dan SD 08 Tarok Dipo.

"Sebanyak 3.276 porsi makanan akan disediakan untuk siswa di enam sekolah tersebut," kata Kadisdik Bukittinggi.

Herriman menjelaskan bahwa Program Strategis Nasional ini dilaksanakan oleh Badan Gizi Nasional (BGN) yang berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bukittinggi.

"Untuk anggaran, Pemko Bukittinggi juga menyediakan dana pendamping sebesar Rp11 miliar yang bersumber dari APBD tahun 2025," ujarnya didampingi Hendri, Kabid Dikdas Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bukittinggi.

Menurutnya meski BGN mengatur menu makanan yang disajikan, pelaksanaan distribusi makanan akan dilakukan oleh lima dapur umum yang tersebar di beberapa titik di Bukittinggi. 

"Saat ini kata BGN baru ada satu dapur umum di Kecamatan Guguk Panjang, dimana setiap dapur umum hanya diperbolehkan menyediakan antara 3.000 hingga 5.000 porsi per hari sesuai dengan standarisasi yang telah diatur oleh BGN," katanya.

Sementara itu, Herriman juga menyambut baik peluncuran program MBG ini karena berdampak positif bagi siswa yang akan menerima program ini. 

"Program ini tidak hanya berdampak positif bagi kesehatan siswa, tetapi juga dapat menumbuhkan geliat ekonomi lokal, khususnya UMKM yang akan terlibat dalam penyediaan bahan makanan," ujar Herriman.

Ia menambahkan bahwa terkait peluncuran yang akan digelar pada Senin 13 Januari mendatang, akan dilakukan di SMPN 2 Bukittinggi dan rencana akan dihadiri Wali Kota Bukittinggi serta Forkopimda.

"Ke depan, dengan total 27.000 siswa yang tersebar di 81 sekolah di Bukittinggi, program ini diharapkan dapat memberikan dampak yang signifikan terhadap kualitas pendidikan dan kesehatan anak-anak di daerah tersebut serta menjangkau lebih banyak sekolah lain di masa yang akan datang," katanya.