Dua Bangunan Di Mentawai Rusak Ringan Akibat Gempa M5.1 

Keretakan Tembok Ruangan HCU RSUD Mentawai Akibat Gempa 5.1
Sumber :
  • Padang Viva

Padang – Gempabumi dengan magnitudo 5.1 berkedalaman 25 kilometer yang menggetarkan Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatra Barat, Kamis 15 September 2022 pukul 22.24 WIB, menyebabkan kerusakan ringan pada dua bangunan fasilitas umum di tanah Sikerei itu. 

Menurut Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Mentawai, Novriadi, gempabumi malam ini mengakibatkan adanya tambahan keretakan pada tembok di bagian ruangan High Care Unit (HCU) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dan ruangan di kantor BPBD Mentawai.

https://padang.viva.co.id/ragam-perkara/623-jelang-tengah-malam-gempabumi-kembali-getarkan-tanah-mentawai

“Ya, laporan sementara ada tambahan keretakan di RSUD. Hal ini biasa terjadi pada bangunan di Mentawai apabila ada getaran gempa kuat. Di kantor BPBD juga ada keretakan baru akibat gempa ini,”kata Novriadi, Kamis 15 September 2022.

Meski getaran lindu dirasa cukup kuat, namun kata Novriadi kondisi saat ini di Mentawai masih aman. Pantauan kondisi air laut juga normal. Meski demikian, masyarakat diimbau tetap waspada akan potensi gempa-gempa susulan.

Suasana Dermaga Tuapejat Pasca Gempa M.1

Photo :
  • Doc. Kantor Pencarian dan Pertolongan atau Basarnas Mentawai
 

Terpisah, dalam keterangan resminya, Plt. Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Daryono menjelaskan jika hasil analisis BMKG menunjukkan gempabumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M4,8. 

Episenter gempabumi ini kata Daryono, terletak pada koordinat 2,07° Lintang Selatan dan 99,53° Bujur Timur atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 2 kilometer arah Barat Laut Sipora Utara, Kepulauan Mentawai pada kedalaman 29 kilometer.

“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi ini merupakan jenis gempabumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi lempeng. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault),”kata Daryono.

Daryono bilang, lindu ini berdampak dan dirasakan di daerah Sipora dan Kota Padang. Hingga pukul 22.50 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan.