Program Syiar Ramadan Majelis Dai Kebangsaan di Mentawai Berakhir Sukses
- Pixabay.com
Padang – Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Sumatera Barat, Mahyudin menyebut jika program Syiar Ramadan Majelis Dai Kebangsaan, khususnya di Kepulauan Mentawai, telah berakhir dengan sukses. Lima dai yang bertugas selama satu bulan penuh, saat ini bahkan sudah kembali ke daerah asal mereka.
"Program ini menjadi wujud nyata kehadiran Kementerian Agama di tengah umat, terutama di daerah 3T (Tertinggal, Terdepan, Terluar)," kata Mahyudin, Senin 1 April 2024.
Mahyudin menekankan bahwa program ini harus berkelanjutan, tidak hanya pada bulan Ramadan. Masyarakat masih membutuhkan bimbingan keagamaan untuk meningkatkan kualitas hidup beragama.
Pasca kegiatan ini kata Mahyudin, Kemenag Sumbar akan melakukan pemetaan wilayah dakwah di Sumatera Barat, khususnya di Kepulauan Mentawai, untuk menjaga kualitas keberagamaan umat.
Pemda Mentawai, menurut Mahyudin, perlu memberikan perhatian serius terhadap pembinaan keagamaan di wilayahnya, mengingat jumlah mualaf yang cukup besar.
"Para mualaf masih membutuhkan bimbingan rohani dari para dai atau penyuluh agama Islam," ujarnya.
Kemenag, kata Mahyudin, punya tanggung jawab terhadap keberlangsungan kehidupan beragama masyarakat. Untuk itu, pemetaan wilayah dakwah di Sumatera Barat akan segera dilakukan.
Sementara itu, Kepala Bidang Penerangan Agama Islam Zakat dan Wakaf (Penais Zawa), Yufrizal, mengatakan bahwa pada tahun 2024 ini, 5 dari 500 dai se-Indonesia diutus ke Sumatera Barat, khususnya ke Kabupaten Kepulauan Mentawai.
Para dai kata Yufrizal, menggunakan berbagai metode dalam menyampaikan syiar Ramadan dan pesan keislaman, di antaranya Door to door, Dakwah bil hal dan Ceramah.
"Alhamdulillah, program ini berjalan dengan baik. Syiar Ramadan di Kabupaten Kepulauan Mentawai lebih meningkat dibanding tahun sebelumnya," tutup Yufrizal.