Festival Maek 2024 Resmi di Helat
- Padang Viva
Perjalanan panjang ini dimulai Supardi bersama Dinas Kebudayaan Sumbar sejak dari mengunjungi UGM, BRIN, hingga Unesco.
"Saya meminta kepada peneliti UGM agar rangka hasil ekskavasi tahun 1985 diproses kembali. Itu semua agar Maek jadi warisan budaya dunia, bisa dapat terwujud," ujarnya.
Supardi meyakini, Maek bakal jadi pariwisata khusus. Lewat Festival, para arkeolog dan peneliti dunia akan membukak penelitian untuk mengungkap tabir dan misteri peradaban tertua.
Kepala Dinas Kebudayaan Sumbar Jefrinal Arifin, menyebut soal betapa pentingnya warisan sejarah di Maek. Ia mengatakan, tambo yang menjadi sumber utama dalam adat kita sebagai orang Minang, tidak memberikan angka dan tahun yang pasti. Kapan sebenarnya nenek moyang kita datang dan menetap di pulau perca Sumatera ini.
"Menhir di Maek tak hanya membuat penasaran peneliti tapi kita juga orang Minangkabau, apakah ini bakal jadi lembaran baru dari kebenaran narasi sejarah kita orang Minangkabau," ujarnya.
Di Sumbar sendiri, menhir dan artefak kerangka manusia purba paling banyak ditemukan di maek. Lanjut Jefrinal, hingga saat ini kapan masa hidup dari kerangka-kerangka itu belum dapat. dipastikan.
"Sampel-sampel itu sudah dibawa ke Australia untuk dilakukan carbon dating. Tapi hasilnya masih belum keluar. Kita harapkan kebenaran itu bakal secepatnya terungkap," katanya.