Nasi Biryani, Kuliner Khas Dari Tanah Hindustan Yang Bikin Ketagihan
- Padang Viva/Andri Mardiansyah
Padang – Nasi Biryani, mendengar namanya saja tentu sangat jarang apalagi melihat atau mencicipi seperti apa rasanya. Di Indonesia, Nasi Biryani ini tak dijual diwarung nasi ampera sebagaimana nasi pada umumnya. Itulah kenapa kemudian Nasi Biryani ini tak setenar nasi padang, nasi kapaw, dan nasi tumpeng.
Nasi Biryani bukan merupakan nasi khas Indonesia yang dimakan sehari-hari bersama beragam lauk pauk. Namun, melainkan nasi khas asal tanah Hindustan, India. Nasi yang diolah dengan sejumlah rempah-rempah pilihan ini, hanya dijumpai di kalangan warga Indonesia keturunan India. Itupun disajikan ketika ada perayaan hari besar maupun acara pernikahan hingga aqiqah.
Hidangan Nasi Biryani yang juga dilengkapi dengan sayuran, daging ayam, kambing, ikan, udang atau sapi ini, berasal dari kata Persia yakni "berya" yang berarti goreng atau panggang. Karena pada zaman dulu khususnya di Asia Selatan (India dan Pakistan), beras digoreng di dalam Minyak samin sebelum kemudian direbus di dalam air bersama rempah-rempah hingga setengah matang.
Bagi Warga Indonesia Keturunan India, Khususnya yang ada di Kota Padang, Sumatera Barat, Nasi Biryani biasanya disajikan bersama dengan Kari Dalcha yang juga dikenal dengan sebutan Gulai Kambing. Paduan cita rasa Kari Dalcha dan Nasi Biryani ini, tak kalah lezat jika dibandingkan dengan kuliner lainnya yang ada di Indonesia.
Sarifah Hafiza (49), adalah satu dari sekian warga Padang keturunan India yang tetap melestarikan Nasi Biryani. Menurutnya, Nasi Biryani tidak hanya sekedar merupakan kuliner biasa, namun juga merupakan simbol dari budaya India dan juga memiliki kaitan erat terhadap proses penyebaran Islam pada masa dahulu.
Nasi Biryani ini kata Sarifah, tidak dijumpai di warung nasi pada umumnya, karena hanya ada atau disajikan pada perayaan hari besar dan pesta pernikahan serta Aqiqah. Namun demikian, tidak menutup kemungkinan bagi siapa saja yang ingin mencoba seperti apa cita rasanya, dapat memesan kepada warga keturunan India yang ada dikawasan Pasar Batipuh, Kecamatan Padang Selatan, Kota Padang.
Untuk proses memasak jelas Sarifah, Nasi Biryani sedikit berbeda dengan cara memasak nasi pada umumnya. Awalnya, beras direbus di panci yang terpisah. Setelah setengah matang, beras kemudian dicampur dengan kaldu berbumbu rempah-rempah pilihan, dan ditutup rapat hingga seluruh kaldu menyerap kedalam nasi.
Setelah nasi dianggap sudah matang, lalu diangkat dan didinginkan. Nasi Biryani sudah dapat disantap. Namun bagi yang ingin sedikit terasa beraroma gorengan, nasi Biryani juga dapat digoreng seperti menggoreng Nasi goreng pada umumnya.
Bagi warga Padang keturunan India lanjut Sarifah, Nasi Biryani tak lengkap jika disantap tanpa Kari Kari Dalcha. Maka dari itu, bagi siapa yang ingin memesan, maka dianjurkan tidak hanya Nasi Biryani, namun juga dilengkapi dengan Kari Dalcha.
Bersaing Dengan Kuliner Top Lainnya
Rifki Handani, seorang tokoh muda Keturunan India di Kota Padang menyebutkan, ia dan sejumlah tokoh lainya berniat menjadikan kawasan Pasar Batipuh, dimana tempat minoritas warga Padang keturunan India tinggal selama ini sebagai pusat kuliner khas India.
Menurut Rifki, Nasi Biryani, kari kambing dan sejumlah kuliner khas India lainnya, dirasa mampu bersaing dengan kuliner top lainnya. Hanya saja, saat ini memang masih membutuhkan promosi dan konsep yang tepat untuk pengembangan pusat kuliner India di Kota Padang.
Jika kemudian rencana menjadikan kawasan Pasar Batipuh sebagai pusat kuliner India ini terwujud, Rifki berharap, tidak hanya menjadi jawaban atas penasaran tentang seperti apa bentuk dan rasa kilunernya, namun juga menjadi daya tarik bagi wisatawan yang datang ke kota Padang.