BNPB Sebut Water Bombing Jitu Padamkan Kebakaran Tempat Pembuangan Sampah di Bandung Barat

Kebakaran TPST Sarimukti
Sumber :
  • Humas BNPB

Padang – Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan (BNPB), Abdul Muhari menyebut, proses pemadaman api yang membakar Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Sarimukti di Kabupaten Bandung Barat, Provinsi Jawa Barat menggunakan sistem water bombing BNPB, terbilang jitu.

Banjir Tiga Kecamatan di Musi Rawas Utara Berangsur Surut

Berdasarkan pengamatan di lokasi terdampak pada Senin kemarin kata Abdul, asap mulai berkurang dan jarak pandang pengelihatan sudah jauh lebih membaik daripada saat pertama kali operasi water bombing dilakukan pada Jumat pekan kemarin. 

Kini kata Abdul Muhari, titik api di permukaan sekitar 90 persen sudah berhasil dipadamkan. Meski demikian, titik api di dalam tumpukan sampah diperkirakan masih ada sekitar 40 persen. Ini, yang kemudian menyebabkan masih munculnya kepulan asap ke permukaan sampah.

51.812 Jiwa Terdampak Banjir Bandang Musi Rawas Utara

"Helikopter BNPB terus lakukan upaya pemadaman sejak hari pertama Jumat lalu. Sebanyak 120.000 liter atau sekitar 120 ton air berhasil ditumpahkan pada tumpukan sampah yang terbakar. Hari kedua nya, helikopter BNPB mengudara selama 9 jam 38 menit dan berhasil melepas 110 kali water bombing yang setara dengan dengan 440.000 liter air,"kata Abdul Muhari melalui siaran persnya, Selasa 29 Agustus 2023.

Sementara itu kata Abdul, pada Minggu kemarin 332.000 liter air disiramkan dari udara ke lahan yang masih terbakar. Sehingga total air yang digunakan untuk memadamkan api selama tiga hari terakhir, berjumlah 892.000 liter air.

Penanganan Darurat Tetap Berlanjut Meskipun Status Gunungapi Ruang Turun menjadi Level III

Selain menggunakan helikopter menurut Abdul, pemadaman secara terus menerus juga dilakukan oleh tim gabungan dengan menggunakan mobil tangka air dan personel darat. 

"Ini dilakukan untuk mempercepatan pemadaman api yang berdampak pada kesehatan masyarakat sekitar TPST Sarimukti,"tutup Abdul Muhari.