Banjir Bandang di Humbang Hasundutan, 12 Warga Hilang, 50 KK Mengungsi
- Humas BNPB
Padang – Banjir bandang menerjang Desa Simangulampe, Kecamatan Baktiraja, Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatera Utara, Jumat kemarin pukul 21.25 WIB. Peristiwa ini menyebabkan 12 orang dilaporkan hilang dan seorang warga mengalami luka berat. Sementara itu, 50 kepala keluarga (KK) terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari menyebut banjir bandang terjadi setelah hujan dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah Humbang Hasundutan dalam periode yang cukup lama. Hujan yang mengguyur menyebabkan air sungai meluap dan mengalir deras ke permukiman warga.
Air bah yang membawa bongkahan batu berukuran besar dan puing-puing kayu serta ranting ini menghantam rumah-rumah warga. Sebanyak 12 rumah rusak berat, termasuk satu rumah ibadah dan satu penginapan. Selain itu, satu sekolah dasar turut terdampak dan lahan pertanian seluas kurang lebih lima hektare terendam banjir.
Pemerintah Kabupaten Humbang Hasundutan segera turun ke lapangan untuk melakukan kaji cepat dan upaya pencarian serta pertolongan. Tim gabungan yang terdiri dari BPBD, TNI, Polri, dan relawan kesulitan melakukan pencarian karena material banjir bandang berupa bebatuan berukuran besar.
Alat berat jenis eksavator kemudian diturunkan untuk memudahkan proses pencarian dan pertolongan serta pembersihan material. BPBD Kabupaten Humbang Hasundutan juga berkoordinasi dengan Badan SAR Nasional untuk percepatan operasi pencarian dan penyelamatan korban.
Sebagai upaya penyelamatan warga terdampak, BPBD Kabupaten Humbang Hasundutan bekerja sama dengan Dinas Sosial Kabupaten Humbang Hasundutan beserta pihak forkopimcam mendirikan tempat pengungsian sementara di Kantor Kecamatan Baktiraja. Dapur umum juga didirikan guna memenuhi kebutuhan dasar permakanan bagi warga terdampak maupun seluruh tim yang bertugas dalam penanganan darurat.
Hingga saat ini, tim gabungan masih terus berupaya melakukan pencarian dan pertolongan. Di sisi lain, pemenuhan kebutuhan dasar para warga terdampak juga terus dilakukan.