Bikin Haru, Petugas Haji Indonesia Tolak Uang Terima Kasih dari Jemaah

Jemaah haji Indonesia Siti Aini
Sumber :
  • MCH 2022/Zaky

Padang – Perasaan haru dan bahagia diluapkan Siti Aini, salah satu jemaah haji Indonesia Kloter BTH 9, setelah berhasil menjalani seluruh prosesi puncak ibadah haji di Arafah, Mina, dan Muzdalifah (Armuzna/Masyair). 

Pemulangan Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dimulai 15 Juli 2022

"Alhamdulillah nak, mamak senang sekali bisa menyelesaikan semua rukun haji. Mamak udah jalanin semuanya, tawaf, wukuf, lempar jumroh. Enggak ada yang dibadalin," kata Siti Aini kepada Tim MCH (Media Center Haji) seperti dilansir dari laman viva, Kamis 14 Juli 2022. 

"Mamak juga sangat senang alhamdulillah, enggak merasa 'sendirian' di sini karena banyak yang bantu," lanjut wanita asal Riau tersebut. 

Update Kasus Polisi Tembak Polisi: Kompolnas Datangi Polda Sumbar

Seperti diketahui, Siti Aini berangkat haji hanya seorang diri. Dia mendaftar haji bersama suaminya. Namun sang suami gagal berangkat haji bersamanya tahun ini karena terbentur batasan umur yang ditentukan oleh Pemerintah Arab Saudi, yaitu maksimal 65 tahun. 

Awalnya, dia ingin menunda keberangkatan tahun ini. Wanita berusia 63 tahun ini ingin berangkat haji bersama suaminya di tahun depan. 

Breezon: Nafas Segar untuk Bumi, Hadiah Spesial Dari Pertamina di Hari Pohon Sedunia

Namun sang suami memintanya untuk memanfaatkan kesempatan tahun ini. Siti Aini sendiri sempat mengkhawatirkan kondisinya yang sudah sepuh saat berhaji. 

Khususnya saat hendak menjalani prosesi lontar jumroh yang butuh stamina prima. Pasalnya, para jemaah harus berjalan kaki beberapa kilometer dari tenda di Mina hingga ke Jamarat. Namun kekhawatirannya sirna. Karena ada banyak petugas haji yang selalu membantu dirinya setiap saat. 

Bahkan, para petugas menolak saat dirinya memaksa memberikan uang sebagai tanda terima kasih usai membantunya. 

"Alhamdulillah, mamak lempar jumroh empat kali semuanya dibantu petugas pakai kursi roda. Alhamdulillah, banyak petugas yang mau mendorong kursi roda mamak (saat melaksanakan lontar jumroh)," kata Siti Aini. 

"Mamak udah nyiapin uang mau ngasih (ke petugas yang membantu mendorong kursi rodanya), tapi semuanya pada nolak. Katanya, 'uangnya disimpan aja buat beli oleh-oleh cucu di rumah,'" kata Siti Aini menirukan perkataan para petugas. 

"Mereka malah minta doa ke mamak biar didoakan agar menjadi haji mabrur dan mencium tangan mamak berkali-kali," lanjut Siti Aini dengan mata berkaca-kaca. 

"Semoga semua petugas dapat pahala, berkah, dan dimudahkan saat bekerja," tambah Siti Aini. 

Siti Aini pun berharap suaminya mendapat kemudahan yang sama jika mendapat panggilan berangkat haji tahun depan. 

"Semoga bapak bisa seperti mamak, ada banyak petugas yang bantu nanti kalau berangkat tahun depan," katanya. 

Meski puncak haji telah selesai, Siti Aini sendiri masih akan tinggal di Mekah untuk menjalani ibadah sunnah lainnya sambil menunggu jadwal kepulangan gelombang kedua di Bandara Madinah pada Agustus 2022 mendatang. 

"Nanti kita ketemu di Madinah yah nak," kata Siti Aini menutup pembicaraan via video call.