Masyarakat Merasakan Kesulitan dalam Lima Tahun Terakhir, SBY: Negara Harus Terus Membangun Harapan

Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)
Sumber :
  • VIVA.co.id/Andrew Tito

Padang – Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Presiden Republik Indonesia ke-6 dan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, menyampaikan bahwa masyarakat Indonesia telah mengalami kesulitan dalam lima tahun terakhir akibat berbagai tekanan.

BI Sumbar Evaluasi dan Persiapkan Upaya Kestabilan Ekonomi di Solsel

Pernyataan tersebut disampaikan oleh SBY dalam pidato politik bertajuk 'Indonesia 5 Tahun ke Depan Yang Sudah Baik Lanjutkan Yang Belum Baik Perbaiki', yang diselenggarakan di Hotel Avenzel, Bekasi, Jawa Barat pada Rabu, 7 Februari 2024. Menurut SBY, masyarakat berharap agar lima tahun mendatang negara ini akan semakin membaik.

"Rakyat berharap agar dalam lima tahun mendatang negara kita menjadi lebih maju, damai, adil, dan sejahtera," ungkapnya. Ekonomi Melambat, Kesejahteraan Menurun

Pemko Padang Klaim Inflasi Periode September 2024 Turun

SBY melanjutkan, masyarakat Indonesia telah merasakan tekanan dan kesulitan dalam lima tahun terakhir, yang disebabkan oleh Pandemi COVID-19 serta perlambatan ekonomi dan penurunan tingkat kesejahteraan.

"Selama lima tahun terakhir, masyarakat Indonesia telah merasakan tekanan dan kesulitan dalam kehidupannya. Ini tidak hanya disebabkan oleh pandemi COVID-19, tetapi juga oleh perlambatan ekonomi dan penurunan tingkat kesejahteraan," tegasnya.

IPH Padang Panjang Berfluktuasi Positif Rendah Pada Minggu Kedua Oktober 2024

SBY menegaskan bahwa rakyat menaruh harapan besar pada pemimpin bangsa yang baru, serta anggota DPR dan DPD. "Tujuan utamanya adalah meningkatkan taraf hidup masyarakat, menjadikan negara lebih adil, memperkuat demokrasi, dan mengatasi krisis lingkungan. Penting bagi negara dan pemimpin masa depan untuk memberikan harapan dan keyakinan kepada rakyat bahwa kehidupan mereka akan membaik. Harapan dan keyakinan ini penting agar masyarakat, terutama mereka yang kurang mampu, tidak merasa cemas dan kebingungan menghadapi masa depan," paparnya.

SBY juga menegaskan bahwa siapapun yang terpilih sebagai presiden dalam pemilu mendatang harus menyadari tanggung jawab besar yang diemban dan tidak boleh menyia-nyiakan kepercayaan yang diberikan oleh rakyat. "Kekuasaan politik yang diperoleh tidak boleh dipandang sebagai alasan untuk merayakan atau bersuka cita. Kekuasaan itu merupakan amanah dan tanggung jawab yang harus diemban dengan penuh kesungguhan," tandasnya.