Waspada, Bencana Hidrometeorologi Basah Mulai Banyak Terjadi di Indonesia

Ilustrasi banjir
Sumber :
  • Humas BNPB

Di Kabupaten Pekalongan, banjir rob melanda dua desa yaitu Desa Depok dan Desa Blacanan di Kecamatan Siwalan, pada Jumat pekan kemarin yang disebabkan oleh pasang air laut ditambah hujan dengan intentistas tinggi. 

BNPB Operasikan Teknologi Modifikasi Cuaca di Sukabumi

Akibat banjir rob ini, sebanyak 1.010 Kepala Keluarga terdampak dengan kerugian materiil mencapai 717 unit rumah tergenang dengan rincian 315 unit rumah di Desa Depok dan 402 unit rumah di Desa Blacanan. 

"Kondisi mutakhir yang dilaporkan, air masih menggenang dengan ketinggian muka air mulai dari 15 sampai 40 sentimeter. BPBD Provinsi Jawa Tengah dan Kabupaten Pekalongan masih melakukan penanganan darurat di wilayah terdampak,"ujar Abdul. 

Update Banjir dan Longsor Sukabumi: Pemerintah Siapkan Pos Pengungsian Terpusat

Abdul menambahkan, di Kabupaten Cilacap, banjir melanda dua desa yakni Desa Cilongkrang, Kecamatan Wanareja, Kamis pekan kemarin dan Desa Mekarsari, Kecamatan Cipari. 

Banjir di kedua desa ini disebabkan oleh luapan air sungai, yaitu Sungai Cijambe, yang berdampak pada 50 KK atau 200 jiwa dan luapan Sungai Cikamuning, di mana mengakibatkan tergenangnya area persawahan seluas 65 hektare. 

Banjir Rendam Puluhan Rumah di Nagari IV Koto Ilir Batang Kapas

BPBD Kabupaten Cilacap masih berupaya melakukan penanganan di dua lokasi tersebut, salah satunya dengan melaksanakan kerja bakti bersama warga guna menutup tanggul yang jebol dan melakukan asesmen ke lokasi bersama BBWS Citanduy, serta memenuhi kebutuhan permakanan warga terdampak. 

"Selain di Pulau Jawa, bencana hidrometeorologi basah juga tercatat melanda wilayah Provinsi Maluku Utara, tepatnya di Kabupaten Halmahera Timur yang dilanda banjir. Kejadian ini dipicu oleh hujan dengan intensitas tinggi selama kurang lebih tiga jam,"kata Abdul lagi. 

Halaman Selanjutnya
img_title