Diratakan Dengan Tanah, Ternyata Bekas Rumah Singgah Bung Karno Mau Dijadikan Restoran

Material bangunan rumah singgah Bung Karno yang sudah dihancurkan
Sumber :
  • padang Viva/Andri Mardiansyah

Padang – Polemik penghancuran bangunan rumah singgah Presiden RI Pertama, Soekarno yang terletak persis didepan rumah dinas Walikota Padang, Sumatra Barat, belum usai. Pemerintah Kota Padang, dinilai lalai, mengabaikan hingga dianggap telah menghilangkan bukti fisik sejarah

Strategi Dinsos Kota Padang Turunkan Kemiskinan

Apalagi, bangunan yang diketahui bernama Rumah Ema Idham itu, merupakan bangunan cagar budaya yang sudah terinventaris dengan nomor 33/BCBTB/A/01/2007. Tiga bulan lamanya, Bung Karno pada tahun 1942 silam menghuni rumah itu saat masih diburu sekutu Belanda untuk dibuang ke luar Indonesia. Ditempat ini juga, Bung Karno menghimpun dan mengkonsolidasikan kekuatan guna melawan penjajah.

Setelah massa dari Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Sumatera Barat melakukan demonstrasi pada Senin kemarin, giliran elite Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan turun gunung. 

Penampilan Tari Payung Anak-anak Down Syndrome Curi Perhatian di HUT Korpri Kota Padang

Selasa kemarin, Wakil Sekretaris Jenderal bidang Internal sekaligus ketua Fraksi PDIP DPR RI, Utut Adianto didampingi Ketua PDIP Sumatera Barat, Alex Indra Lukman mendatangi lokasi bekas rumah singgah Bung Karno tersebut. Selain menyayangkan, Utut menyebut persoalan ini akan dilaporkan ke ketua umum PDIP Megawati Soekarno Putri dan Mendikbud Ristek dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Soehinto, pemilik sah bangun itu mengaku jika dirinya sama sekali tidak mengetahui kalau bangunan tersebut memiliki nilai historis sejarah yang tinggi. Ia pun, menyebut sama sekali tidak pernah mendapatkan penjelasan dari pemilik sebelumnya maupun Pemko Padang perihal rumah singgah Bung Karno apalagi soal cagar budaya.

Kasus Kebakaran di Kota Padang Meningkat

"Rencananya, akan dibangun restoran. Selain menambah PAD kota Padang, juga nanti bisa menyerap tenaga kerja. Sama sekali tidak tahu kalau rumah ini adalah rumah singgah Bung Karno. Kita juga tidak tahu kalau bangunan ini cagar budaya,"kata Soehinto, Rabu 22 Februari 2023.

Soehinto bilang, rumah singgah Bung Karno ini dibelinya pada tahun 2017 dari seorang pengusaha warga keturunan Tionghoa di Padang. Sebelum itu, rumah ini juga sempat dimiliki oleh mantan Walikota Padang Fauzi Bahar. Nah, waktu proses jual beli dilakukan, dirinya sama sekali tidak mendapatkan penjelasan apa-apa soal sejarah bangunan rumah ini. 

Halaman Selanjutnya
img_title