Alasan Empat Wilayah di Sumbar Dijadikan Tempat Uji Coba MyPertamina

MyPertamina.Foto/Andri Mardiansyah
Sumber :

Padang – PT Pertamina Patra Niaga, resmi memberlakukan sistem pembelian Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk jenis pertalite dan solar di Sumatra Barat menggunakan aplikasi MyPertamina, Jumat 1 Juli 2022. 

Pariwisata Sumbar Berkembang Pesat, Desa Wisata Jadi Motor Penggerak

Kota Bukittinggi, Kabupaten Agam, Kota Padang Panjang, dan Kabupaten Tanah Datar, merupakan empat wilayah yang menjadi tempat uji coba sistem tersebut. Pemilihan empat wilayah ini, bukan tanpa alasan.

Menurut Section Head Communication Relation Pertamina Patra Niaga Regional Sumatra Utara, Agustiawan, berdasarkan kajian, masyarakat di empat wilayah itu memiliki respon yang cepa tatas perubahan yang ada.

Koper CJH Maksimal 32 Kg, Simak Penjelasan Kemenag Sumbar

https://padang.viva.co.id/ragam-perkara/230-sistem-it-mypertamina-eror-dihari-pertama-uji-coba?terbaru=1

“Respon masyarakat atas perubahan di empat wilayah itu cukup bagus. Empat wilayah ini juga mewakili Sumatra Barat secara keseluruhan. Itu alasan kenapa empat wilayah ini dipilih,”kata Agustiawan, Sabtu 2 Juli 2022.

PLN Sumbar Dukung Percepatan Green Port: Kolaborasi Menuju Langit Biru Sumatera Barat

Selain itu kata Agustiawan, empat wilayah itu, juga merupakan Kawasan perlintasan jalur Lintas Sumatra. Di mana, ada banyak kendaraan keluar masuk setiap hari. Sehingga transaksi pembelian BBM di empat daerah ini cukup tinggi. 

Agustiawan bilang, meski sudah dilakukan uji coba pada Jumat kemarin, namun masih dalam tahap pendataan dan pendaftaran. Akan berlangsung hingga akhir Juli ini. Setelah itu, maka akan dilakukan evaluasi. 

“Pertamina, akan melakukan evaluasi untuk mempertimbangkan pemberlakuan pembelian BBM bersubsidi pakai aplikasi MyPertamina untuk skala nasional. Sekarang masih tahap pendataan dan pendaftaran,”ujar Agustiawan. 

Pemberlakukan pembelian BBM bersubsidi memakai aplikasi MyPertamina lanjut Agustiawan, bertujuan untuk mendata konsumen yang benar-benar layak mengkonsumsi BBM bersubsidi. Karena selama ini, BBM bersubsidi sering tidak tepat sasaran.