Hutan Mangrove Rusak, Kadis LHK: Penyebabnya Tungku Pembakar Arang Marak
- VIVA /Ngadri
Melestarikan kawasan mangrove adalah usaha yang sangat baik untuk menstabilkan kondisi lingkungan dan menyelamatkan semua habitat di hutan mangrove. Kawasan mangrove dapat ditemui di beberapa daerah di Indonesia seperti salah satunya berada di Desa Kecamatan Kubu dan Desa Batu Ampar, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat.
Manfaat mangrove, mencegah erosi pantai, menjadi katalis tanah dari air laut, habitat perikanan, memberi dampak ekonomi yang luas dan sumber pakan ternak. Namun sayangnya kini hutan mangrove yang berada di alur sungai kapus Sepade Kabupaten Kubu Raya sangat disayangkan telah terjadi kerusakan lantaran ditebang oleh orang yang tidak bertanggungjawab.
Mangrove yang terlihat dari alur sungai tumbuh rindang tersebut, ternyata pada areal bagian dalamnya telah rusak karena diduga akibat ulah tangan orang tidak bertanggungjawab. Padahal pemerintah melalui Kementrian Lingkungan hidup sudah berupaya melakukan rehabilitasi agar mangrove tetap lestari dan terjaga.
Dilansir dari hasil penelitian Dinas LHK Provinsi Kalbar pada Tahun 2022 dapur tungku untuk pembakaran kayu arang di Desa Batu Ampar kini sudah mencapai hampir 500 tungku.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Kalbar, Adi Yani mengatakan, dari hasil penelitian pada Tahun 2022 penyebab kerusakan mangrove karena adanya penebangan yang dilakukan warga untuk pembuatan arang.
‘’Kerusakan mangrove yang terjadi memang sebagian besar akibat maraknya "tungku" untuk pembakaran mangrove yang digunakan sebagai arang dan hal ini sudah dilakukan turun temurun oleh masyarakat yang memang saat mangrovenya banyak dan sedikitnya penampung,’’ujar Adi Yani saat dihubungi VIVA Sabtu, 6 Mei 2023.
Yani menambahkan, karena sulitnya mata pencaharian sehingga banyak masyarakat beralih pekerjaannya dengan melakukan pembuatan arang karena dapat dijual dengan mudah.