Nama Harimau Ini Diganti

Ilustrasi Harimau Sumatra. Foto/Andri Mardiansyah-Padang Viva
Sumber :

Masuknya harimau ini kedalam kandang jebak, bertepatan dengan kedatangan Kang Ardi Andono di lokasi. Komando lapangan dari semula ada pada pak Khairi Ramadhan pun, diambil alih. Jelas lah, Ardi Andono baru saja di dapuk sebagai Kepala BKSDA Sumatera Barat yang baru, menggantikan pak Erly Sukrismanto.

Ardi datang dari Taman Nasional Betung Kerihun dan Danau Sentarum. Kepala Bidang Teknis, jabatan sebelumnya. Waktu itu katanya, ini kali pertama pengalaman Ardi menangani konflik Harimau Sumatera.

Di Senin siang itu, langkah strategis untuk proses evakuasi pun dilakukan. Taman Marga Satwa dan Budaya Kinantan (TMSBK) Bukittinggi menjadi pilihan tempat sementara sebelum kemudian, di lepasliarkan kembali ke habitatnya. 

Sembari menunggu kedatangan dokter hewan kami berbincang ringan ditemani secangkir kopi racikan Ocip, aih sedap. Ada Andri Mardiansyah dan Adi Prima (Founder Yayasan Jejak Harimau Sumatera), ada juga Ade Putra, Rusdiyan, Yoga dan tim tangguh lainnya dari BKSDA.  

Lah, kang Ardi dimana?. Sibuk dia dengan ponselnya, koordinasi pastinya sembari sesekali melihat kondisi mobil putih double gardan yang ditumpangi dari Padang mogok. Tak mau hidup lagi, malah sempat nginap semalam itu mobil di ladang sawit.

Penyematan nama bagi Harimau betina ini pun mulai di pikir. Nama yang diberikan kali ini harus beda. Tak pakai lagi kata putri atau puti didepan. Tapi tetap harus dua kata. 

Satu suara, sepakat lah kami. Nama yang disematkan adalah Kanti Marama. Kanti dalam bahasa Minangkabau diartikan sebagai teman. Sedangkan Marama diambil dari nama tengah PT. Pasaman Marama Sejahtera, sebagai pengingat lokasi konflik ini terjadi.