Pendaftaran Ditutup, 2.000 Peserta Antusias Ikuti Police Woman Run di Bukittinggi

Peserta Police Woman Run mendaftar ke Polresta Bukittinggi
Sumber :
  • Amanda/ Viva.co.id

Padang – Sebanyak 2.000 peserta Police Woman Run dipastikan siap mengikuti lomba lari 10K yang digelar oleh Polresta Bukittinggi bekerjasama dengan Beyond Run.

Antusias ini terbukti dengan telah dicapainya target peserta sebanyak 2.000 orang sebelum jadwal ditutupnya pendaftaran.

Race Director dari Beyond Run, Imam Al Akbar mengatakan seharusnya pendaftaran ditutup pada Sabtu 10 Agustus 2024 atau sehari jelang Police Woman Run digelar.

"Namun antusias peserta sangat tinggi karena pendaftaran ditutup sebelum waktunya, sebab pada Selasa 6 Agustus 2024, jumlah peserta telah mencapai angka 2.000," kata Imam Al Akbar.

Ia menjelaskan untuk Police Woman Run 2024 kategori 10 kilometer akan digelar pada 11 Agustus 2024 mendatang dan pendaftarannya dilakukan secara hybrid, yaitu online dan offline.

"Meskipun judulnya Police Woman Run, tapi peserta yang mendaftar banyak dari umum dan berasal dari luar Bukittinggi dan juga ada peserta dari luar Sumbar seperti Riau dan beberapa dari Jawa," kata Race Director, Rabu 7 Agustus 2024.

Secara teknis, Police Woman Run 2024 jarak 10K akan dimulai dari depan Polresta Bukittinggi menuju Tugu Polwan dan belok ke kanan menuju Jembatan Besi.

"Kemudian peserta lanjut ke arah Simpang Tarok menuju Gurun Panjang hingga sampai ke Simpang Mandiangin dan langsung menuju Surau Gadang serta belok kiri ke arah Simpang Jirek, Pintu Kabun, Panganak dan balik ke arah RSAM," katanya.

Selanjutnya, peserta akan melewati Jembatan Limpapeh menuju arah Jam Gadang, Simpang DPRD, dan Simpang Kangkuan serta lanjut ke arah Polresta Bukittinggi untuk finish.

"Event lari ini on time, dimana peserta dilepas pada pukul 06.30 WIB nantinya," ujarnya.

Sebagai penyelenggara yang juga asli Bukittinggi berharap event ini bisa menjadi agenda tahunan karena dibutuhkan event yang berkelanjutan karena dampaknya cukup luar biasa bagi Kota Bukittinggi.

"Sekitar 80 persen itu peserta berasal dari luar Bukittinggi dan tentunya peserta membutuhkan tempat menginap yang akhirnya berdampak terhadap tingkat hunian hotel dan jumlah kunjungan wisatawan karena Bukittinggi adalah Kota Wisata," kata Imam Al Akbar yang juga merupakan penyelenggara Minang Geopark Run dan beberapa event lainnya di Riau, Toba, dan lainnya.