Gratis! Faperta UNAND Bagikan Benih Secara Cuma-cuma di PENAS XVI
- Humas dan Protokol UNAND
Padang – Perhelatan Pekan Nasional (Penas) Tani Nelayan XVI tahun 2023 yang digelar di Kota Padang mendapat perhatian yang begitu besar khususnya masyarakat Sumatera Barat sendiri.
Universitas Andalas (UNAND) tidak ketinggalan untuk turut berpartisipasi pada kegiatan yang digelar dari 10-15 Juni 2023 di kawasan Lanud Sutan Syahrir Padang tersebut, dengan membagikan benih gratis ke pengunjung.
Benih yang dibagikan secara cuma-cuma itu berupa benih sayur seperti, bayam, kangkung, cabai dan Rosela.
Selain mendapat benih, pengunjung juga diberikan informasi terkait cara penanaman benih serta manfaat tanaman tersebut.
Kegiatan itu dilakukan oleh Fakultas Pertanian (Faperta) UNAND dalam usaha mendukung Urban Farming (pertanian perkotaan) yang merupakan sebuah konsep adopsi budidaya tanaman konvensional ke wilayah perkotaan.
Hal tersebut bertujuan untuk memaksimalkan keberadaan lahan kosong di tengah perkotaan, misalnya di perkarangan, penggunaan polibag, vertikultur dan pemanfaatan rooftop.
Sementara itu, salah satu dosen Pertanian UNAND Ryan Budi Setiawan juga menegaskan, urban farming harus digalakan mengingat lahan pertanian yang semakin berkurang akibat pembangunan di perkotaan.
"Keberhasilan pertanian perkotaan akan memberikan dampak besar terhadap ketahanan pangan rumah tangga baik dari segi kuantitas maupun kualitas,” tulisnya.
Menurutnya, konsep urban farming sangat sejalan dengan pembangunan pertanian berkelanjutan, karena pada umumnya budidaya tanaman perkotaan dilakukan pada skala kecil sampai menengah.
Sehingga penggunaan pestisida kimia dapat dibatasi bahkan ditiadakan sama sekali, sehingga produk yang dihasilkan pun bebas pestisida dan tidak mencemari lingkungan.
Kemudian, pembagian benih sayuran ini juga diharapkan akan berkontribusi pada pemenuhan kebutuhan gizi khususnya pada anak.
Konsumsi sayuran berkualitas memang menjadi program utama untuk mendukung pencegahan stunting balita di Sumatra Barat dan seluruh Indonesia.
Ryan Budi Setiawan berharap melalui penurunan angka stunting, peningkatan kualitas kesehatan dan angka harapan hidup masyarakat, pemanfaatan bonus demografi, serta keberhasilan kemandirian atau ketahanan pangan, diharapkan cita-cita kedaulatan pangan dan (Indonesia) lumbung pangan dunia tahun 2045 dapat terwujud.(*)