PLN Sumbar Dukung Percepatan Green Port: Kolaborasi Menuju Langit Biru Sumatera Barat
- Humas PLN UID Sumbar
Padang – PT Pelindo Regional 2 Teluk Bayur dan PLN Unit Induk Distribusi (UID) Sumatera Barat (Sumbar) menunjukkan komitmen kuat dalam mewujudkan pelabuhan hijau atau Green Port di Sumatera Barat.
Hal ini dibuktikan dengan kesiapan PLN dalam mendukung konversi alat bongkar muat (crane) Pelindo Teluk Bayur dari diesel ke listrik PLN. Terkini, PLN baru saja lakukan energizing penambahan daya Pelindo Teluk Bayur dari 1,1 MW ke 3,4 MW yang akan digunakan untuk konversi alat bongkar muat (crane) dari diesel ke listrik PLN.
General Manager PLN Unit Induk Distribusi (UID) Sumatera Barat, Eric Rossi Priyo Nugroho bilang, PLN siap mendukung percepatan Green Port PT Pelindo Teluk Bayur. Karena sebagai pionir transisi energi, menjadi kabar baik bagi PLN dapat bersama-sama dengan Pelindo menggunakan energi hijau.
"PLN sejalan dengan Pelindo karena peralihan menuju Green Port ini sesuai target kami mewujudkan langit biru Sumatera Barat. Maka kami akan mengeksekusi langsung kebutuhan Pelindo yang sejalan dengan tujuan tersebut," kata Eric, Kamis 18 April 2024.
Lagipula, lanjut Eric, PLN UID Sumbar juga mendapat mandat dari Dinas ESDM Sumbar untuk mengawal realisasi green port di pelabuhan-pelabuhan Sumatera Barat.
Pasokan daya di Sumatera Barat, jelas Eric kemudian, dalam keadaan cukup sehingga siap untuk memasok tambahan daya ke Pelindo Teluk Bayur dalam jumlah besar.
"Pasokan listrik di Sumbar dalam keadaan cukup dan andal. Ada surplus pasokan sekitar 20% dari total pasokan keseluruhan. Dengan surplus ini, kami siap untuk melistriki energi hijau ke Pelabuhan Teluk Bayur,” jelasnya.
Senada dengan Eric, Medi Kusmana, General Manager Pelindo Teluk Bayur mengatakan, target Pelindo adalah meminimalisir penggunaan BBM pada setiap kegiatan operasional pelabuhan. Hal ini demi mewujudkan penggunaan energi hijau yang ramah lingkungan dan efisien, menuju Net Zero Emission 2060.
"Kita berharap kebijakan yang sama terkait pencapaian NZE 2060 ini dapat mempererat sinergi Pelindo dan PLN pun membantu dalam efisiensi bisnis kami dari segi biaya operasional, sehingga dapat digunakan untuk peningkatan pelayanan lainnya,"lanjut Medi.
Medi menambahkan, Pelindo Teluk Bayur menargetkan konversi total 100 persen ke listrik PLN maksimal 5 tahun ke depan. Tahap pertama dimulai dengan konversi 4 alat bongkar muat (crane). Tahap kedua, seluruh crane yang berjumlah 7 buah akan dikonversikan.
Selanjutnya, maksimal 5 tahun ke depan, seluruh engine kapal sandar dan tenant harapannya telah menggunakan energi listrik dengan proyeksi kebutuhan daya 15 MVA.
Medi lantas berterima kasih atas pelayanan yang baik dari PLN, serta kepastian untuk mendukung percepatan realisasi green port di Pelabuhan Teluk Bayur dengan ketersediaan pasokan listrik dan suplai listrik andal.
"Sinergi ini harapannya dapat terus berjalan baik, karena target minimalisir penggunaan BBM akan terus berlanjut hingga beberapa tahun ke depan,"tutupnya.