Muhibah Budaya Jalur Rempah 2024 Jelajahi 7 Kawasan Kearifan Lokal di Indonesia

KRI Dewa Ruci
Sumber :
  • Humas Kemendikbudristek

Padang – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Direktorat Jenderal Kebudayaan (Ditjenbud) kembali menggaungkan pelayaran budaya bertajuk Muhibah Budaya Jalur Rempah (MBJR) 2024. 

Menggandeng TNI Angkatan Laut dengan menggunakan KRI Dewa Ruci, pelayaran ini mengangkat tema Jalur Rempah dan Konektivitas Kebudayaan Melayu.

Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan, Irini Dewi Wanti bilang, MBJR 2024 menapaki 7 titik strategis, dimulai dari Jakarta pada 5 Juni 2024 dan kembali ke Jakarta pada 17 Juli 2024. 

Titik-titik tersebut kata Irini Dewi Wanti, menyimpan sejarah perdagangan dan budaya penting, menjadi simbol keterhubungan daerah dan konektivitas sejarah melalui Jalur Rempah.

“Muhibah Budaya Jalur Rempah menjadi wahana untuk mengaktifkan kembali Jalur Rempah, menghubungkan sentra perdagangan rempah, dan mempererat ikatan budaya antarwilayah,” kata Irini Dewi Wanti, Rabu 1 Mei 2024.

Lebih dari sekadar pelayaran kata Irini Dewi Wanti, MBJR 2024 membuka kesempatan bagi 75 Laskar Rempah terpilih dari seluruh Indonesia (usia 18-40 tahun) untuk mengikuti rangkaian kegiatan. 

Para Laskar Rempah ini akan mendapatkan pembekalan dan lokakarya pada Mei 2024, meliputi materi sejarah, arkeologi, antropologi, oseanografi, seni budaya, Cagar Budaya (CB), dan Objek Pemajuan Kebudayaan (OPK) yang relevan.

“Diharapkan, Laskar Rempah ini akan menjadi agen perubahan dalam menjaga dan mengembangkan warisan budaya,” jelas Irini.

Irini Dewi Wanti menjelaskan, pelayaran MBJR 2024 ini menapaki 7 titik yakni Jakarta, Belitung Timur, Dumai, Sabang (Malaysia), Tanjung Uban, Lampung, dan kembali ke Jakarta. Para peserta akan terbagi dalam 3 batch, dengan pergantian di Jakarta, Dumai, dan Tanjung Uban. Masing-masing batch terdiri dari 50 peserta.

Menjaga Warisan Budaya, Memperkuat Diplomasi

Menurut Irini Dewi Wanti, MBJR yang telah digagas Kemendikbudristek sejak 2020, menjadi bagian dari Program Prioritas Nasional dan Jalur Rempah. 

Tahun 2022, pelayaran menjangkau Surabaya, Makassar, Baubau, Buton, Ternate, Tidore, Banda Naira, Kupang, dan kembali ke Surabaya. Pada 2023, menyusuri Surabaya dan Kepulauan Selayar.

“MBJR bukan hanya mengembangkan ketahanan budaya, tetapi juga memperkuat diplomasi budaya, baik domestik maupun internasional,” tutup Irini.