Gadget Disebut Picu Masalah Kesehatan Mental dan Perilaku Anak
- Pixabay
Dalam lokakarya itu, sebanyak 34 orang peserta dari kader posyandu, guru, hingga masyarakat, mengaku beberapa yang dikawatirkan para orang tua di era digital ini ialah kebiasaan anak-anak bermain game online.
Selain itu kata Rahma lagi, dari sisi orang tua, adalah kebiasaan menjadikan "gadget sebagai pengasuh anak”. Artinya beberapa orang tua pada zaman ini yang memang sengaja memberikan gadget pada anak dengan dalih agar anak dapat tenang dan tidak rewel.
Rahma menambahkan, fakta yang terungkap dari para orangtua di Nagari Batu Payuang, hampir terjadi di banyak tempat. Para orangtua mengalami kesulitan mengasuh anak di tengah perkembangan digital yang saat ini menyajikan banyak hal dan daya tarik.
Sehingga, diperlukan pengetahuan serta penyesuaian dalam proses pengasuhan. Anak-anak tidak mesti dijauhkan dari teknologi digital, melainkan menerapkan dua konsep pengasuhan yaitu digital parenting dan mindful parenting.
“Karena perubahan zaman dimana era saat ini merupakan era digital sehingga perlu ada penyesuaian dalam proses pengasuhan. Begitu juga dengan perkembangan manusia yang terus berubah dari bayi, anak-anak, remaja, hingga dewasa dimana masing-masing tahap perkembangan ini akan punya karakteristik dan tugas perkembangan yang berbeda pula,” ujarnya.
Rahmah menegaskan, pengasuhan bukan hanya tentang anak. Pengasuhan melibatkan interaksi antara kedua belah pihak yaitu pengasuhan (orang tua) dan anak (yang diasuh).
Karena itu kondisi psikologis, emosional, kesehatan, pikiran dan kesadaran orang tua saat mengasuh menjadi penting. Banyak kasus para orangtua sampai kesulitan hingga frutasi dalam pengasuhan karena dilatarbelakangi kesibukan pekerjaan, kondisi emosi antar pasangan, dan stressor kehidupan lainnya.