Pemerintah Mulai Sosialisasikan Rencana Relokasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki

Sosialisasi relokasi warga terdampak erupsi gunung Lewotobi Laki-laki
Sumber :
  • Humas BNPB

Padang – Upaya pemulihan pasca erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki terus dilakukan. Minggu kemarin, BNPB bersama Pemerintah Daerah Flores Timur, melaksanakan sosialisasi rencana relokasi kepada warga yang rumahnya rusak akibat bencana tersebut. 

Deputi Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BNPB, Jarwansyah, memimpin langsung kegiatan ini untuk memberikan kepastian dan harapan baru bagi masyarakat yang kehilangan tempat tinggal.

Jarwansyah bilang, menurut rekomendasi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), zona aman Gunungapi Lewotobi Laki-laki berada enam kilometer dari puncak. 

Berdasarkan hal tersebut kata Jarwansyah, terdapat enam desa yang direkomendasikan untuk direlokasi antara lain Desa Klatanlo, Desa Hokeng Jaya, Desa Boru, Desa Nawakote di wilayah Kecamatan Wulanggitang,  Desa Nobo di Kecamatan Ile Boleng, dan Desa Dulipali di Kecamatan Ile Bura. 

"Keenam desa ini memiliki jarak dari kawah Lewotobi Laki-laki antara 4 hingga 5 kilometer,"kata Jarwansyah melalui keterangan resminya, Senin 18 Oktober 2024.

Ia menambahkan, data Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kabupaten Flores Timur, tercatat total warga enam desa yang akan dipindahkan tempat tinggalnya sebanyak 2.209 Kepala Keluarga.

"Kami mohon kepada Kepala Desa untuk membantu menyebarkan formulir pernyataan kesediaan relokasi ini kepada warga desanya, terutama kepada warganya yang saat ini sedang mengungsi mandiri di luar pos pengungsian", ujar Jarwansyah.

Kata Jarwansyah, jika kemudian warga tidak hafal NIK (Nomor Induk Kependudukan) dan nomor KK maka tulis nama sesuai Kartu Tanda Penduduk (KTP), nantinya akan di Dukcapil.

Jarwansyah juga menjelaskan kepada warga tentang skema relokasi yang dapat dipilih. Opsi pertama adalah relokasi terpusat dimana lahan dan rumah disiapkan oleh pemerintah. Opsi kedua adalah relokasi mandiri dimana warga dibangunkan rumah oleh pemerintah di lahan miliknya.

"Adapun tipe rumah yang akan dibangun merupakan rumah tahan gempa RISHA tipe 36 dengan luas lahan per rumah 90 meter persegi,"kata Jarwansyah. 

Selain desa yang direkomendasikan untuk pindah, menurut Jarwansya, terdapat desa dengan daftar kerusakan rumah penduduk desa terdampak yang tidak direlokasi. Tiga desa tersebut antara lain Desa Pululera, Desa Borukedang, dan Desa Boru.

Untuk rumah rusak terdampak erupsi Gunungapi Lewotobi Laki-laki, Pemerintah juga telah mempersiapkan skema dana stimulan untuk perbaikan rumah rusak antara lain sebesar 60 juta rupiah untuk rumah rusak berat, 30 juta rupiah untuk rumah rusak sedang, dan 15 juta rupiah untuk rusak ringan.

Jarwansyah menekankan bahwa dana stimulan ini hanya diperuntukkan untuk pembangunan rumah dengan prosedur yang bertahap.

"Uang itu hanya boleh untuk membangun rumah, tidak boleh untuk beli motor, mobil, atau yang lainnya", tutup Jarwansyah.