Cerita Ketahanan Pangan di Minangkabau dalam Pasar Seni Payakumbuh

Rangkiang. Foto/Shutterstock/Ilham Ferdiansyah
Sumber :

Padang – UPTD Taman Budaya Sumatera Barat akan menggelar sebuah kegiatan Pasar Seni Payakumbuh pada Rabu (15/6) hingga Jumat (17/6). Pada kegiatan itu konsep kegiatannya berbicara tentang ketahanan pangan.

Ternyata tak sembarang konsep dalam Pasar Seni Payakumbuh itu. Kurator Pasar Seni Payakumbuh, Zuari Abdullah, menjelaskan berbicara ketahanan pangan, maka menjadi salah satu isu penting bagi Indonesia saat ini.

Terutama di masa-masa pandemi, ketahanan pangan mendapat perhatian lebih.

Beberapa pihak, kemudian mencoba menggali lebih jauh konsep-konsep ketahanan pangan yang dimiliki oleh kebudayaan lokal, termasuk Minangkabau.

"Ketahanan pangan melalui kebudayaan lokal di Minangkabau ini, ternyata dilirik oleh negara kita ini. Karena tradisi lokal dianggap bisa menjadi solusi atau sumber inspirasi untuk menghadapi ancaman krisis pangan di tingkat global," jelasnya, Selasa 14 Juni 2022.

Minangkabau sendiri, menurut Zuar, memiliki konsep ketahan pangan sendiri yang tampak dari tata letak Rumah Gadang.

Sebagaimana yang tergambar pada arsitektur rumah gadang dengan segala kelengkapan. Sejak dari konsep bangunan dengan berbagai kajian yang sesuai dengan kondisi lingkungan, unsur seni dengan segala hiasan dan keindahan, berkaitan dengan ketahanan pangan.

“Sejak dari lumbuang hingga lasuang tempat menyimpan dan mengolah hasil pertanian, kolam dengan berbagai jenis ikan, sampai tanaman rempah dan rimpang sebagai bumbu masakan," sebutnya.

Bahkan termasuk berbagai jenis obat-obatan. Semuanya tertata rapi dalam lingkungan rumah gadang.

Selain itu, menurutnya konsep ketahanan pangan di Minangkabau juga terlihat dari bagaimana masyarakat Minangkabau memaknai tanah ulayat.

Tanah ulayat telah diatur sedemikian rupa pemanfaatannya demi menjamin ketersediaan pangan di masa-masa mendatang.

Sehingga Zuari melihat ketahanan pangan berbanding lurus dan saling berkaitan dengan ketahanan budaya.

"Artinya ketahan pangan satu paket dengan kebudayaan Minang. Tanpa ketahanan pangan, ketahanan budaya bisa goyang,” tegasnya.

Untuk itu, pada kegiatan Pasar Seni Payakumbuh ini, akan memperkenalkan bentuk ketahananan pangan yang ada Sumatera Barat.

Sehingga diselenggarakanlah sejumlah kegiatan yang bersangkutan dengan ketahanan pangan dalam pandangan budaya, sebagai ajang pelestarian nilai-nilai yang terkandung dalam ritual, seni, petuah seputar ketahanan pangan dan ketangguhan budaya.

Serta untuk membagi pengetahuan tentang ketahanan pangan dan ketangguhan budaya melalui nilai-nilai tradisi yang ada pada Budaya Minangkabau pada generasi muda.