Anak Nagari Gotong Royong Persiapkan Festival Maek di Limapuluh Kota
- Padang Viva
Direktur Festival Maek, Donny Eros, mengatakan, Festival Maek memang berupaya melibatkan anak nagari secara aktif dalam perencanaan, konsep, serta dalam pertunjukan-pertunjukan.
“Kita, kan, memang inginnya festival itu berasal dari bawah, bukan sepenuhnya dicangkokkan dari atas,” kata Donny.
Menurut Donny Eros, Festival Maek tidak hanya selebrasi, tapi juga ada pertukaran budaya antara komunitas lokal, interaksi budaya dan keilmuan antara komunitas lokal dan para fasilitator dari luar Maek di dalamnya.
Eros juga menyinggung soal pentingnya pelibatan komunitas lokal dalam festival, terutama festival terkait cagar budaya di Dunia Ketiga.
“Cagar-cagar budaya Dunia Ketiga selama ini cenderung terabaikan, kalah pamor oleh cagar-cagar budaya Dunia Pertama. Kondisi seperti ini, ada kaitannya dengan semacam bias dalam melihat nilai penting suatu cagar budaya,” ujarnya.
Diketahui, selain pertunjukan kolaboratif “MASA,” selama 4 hari Festival Maek akan menghadirkan sejumlah pertunjukan budaya dari Kabupaten-kabupaten di Sumbar dan Provinsi lain di Indonesia.
Ada pertunjukan gamelan dari Gamelan Kalatidha, Jawa Tengah, performance art dari Riau yang berkisah tentang Candi Muara Takus, hingga kesenian-kesenian tradisional Minangkabau seperti Sirompak Taeh, Dikia Pano, Tari Togah, Ulu Ambek, dan sebagainya.