Wajah Keberagaman Lewat Festival Siti Nurbaya dan Cap Go Meh
- Diskominfo Padang
Selain itu, menurut Andree, kegiatan ini juga menjadi wadah bagi para pelaku usaha untuk memperkenalkan produk mereka, mulai dari kuliner khas, fesyen, hingga kerajinan tangan.
"Kami ingin memastikan bahwa festival ini tidak hanya menjadi tontonan, tetapi juga memberi dampak ekonomi langsung bagi warga Kota Padang. UMKM mendapatkan kesempatan untuk mempromosikan produknya, dan wisatawan yang datang bisa merasakan langsung keunikan produk lokal kita," ujar Andree.
Selain itu, festival ini juga menghadirkan berbagai pertunjukan seni yang memadukan tradisi dan teknologi modern, seperti teater musikal Siti Nurbaya, animasi hologram 3D, dan visual mapping.
"Inovasi dalam festival ini menjadi bukti bahwa Kota Padang terus beradaptasi dengan perkembangan zaman. Teknologi seperti hologram dan visual mapping membuat penyajian seni semakin menarik, sehingga wisatawan memiliki pengalaman yang lebih berkesan," jelasnya.
Sebagai kota yang multikultural, Kota Padang telah lama menjadi tempat berbaurnya berbagai budaya, termasuk Minangkabau dan Tionghoa.
Perayaan Cap Go Meh dalam festival ini semakin memperkuat citra Padang sebagai kota yang menjunjung tinggi toleransi dan kebersamaan.
"Kami ingin menunjukkan bahwa Padang bukan hanya kota dengan sejarah yang kaya, tetapi juga kota yang harmonis dan inklusif. Cap Go Meh adalah bagian dari identitas kita, dan kehadirannya dalam festival ini membuktikan bahwa budaya Minangkabau dan Tionghoa telah hidup berdampingan dengan baik selama bertahun-tahun," kata dia lagi.