Wajah Keberagaman Lewat Festival Siti Nurbaya dan Cap Go Meh

Andree Algamar
Sumber :
  • Diskominfo Padang

Padang – Festival Siti Nurbaya dan Cap Go Meh di Kota Padang tahun ini, menjadi cerminan indahnya keberagaman budaya di Indonesia.

Kedua festival yang berbeda latar belakang ini, berhasil disatukan dalam sebuah perayaan yang meriah dan penuh warna.

Berlangsung di Kawasan Destinasi Kota Tua, festival ini bukan hanya menghadirkan hiburan, tetapi juga menggerakkan ekonomi lokal dan memperkuat identitas budaya Kota Padang.

Penjabat (Pj) Wali Kota Padang, Andree Harmadi Algamar, menyebut bahwa festival ini merupakan strategi besar dalam menjadikan Kota Padang sebagai destinasi wisata budaya unggulan di tingkat nasional dan internasional.

"Kami ingin Festival Siti Nurbaya dan Cap Go Meh bukan sekadar agenda tahunan, tetapi benar-benar menjadi motor penggerak ekonomi dan budaya Kota Padang,"kata Andree Algamar dikutip dari keterangan resminya, Senin 10 Februari 2025. 

Iven ini kata Andree, memberikan peluang besar bagi UMKM, pelaku seni, dan ekonomi kreatif untuk berkembang. Setiap tahun, kami terus berinovasi agar festival ini semakin menarik dan memberikan manfaat luas bagi masyarakat," ujar Andree.

Sebagai bentuk dukungan terhadap ekonomi lokal, Pemko Padang menghadirkan berbagai program unggulan seperti bazaar pasar ekraf, UMKM corner, dan pameran ekraf. 

Selain itu, menurut Andree, kegiatan ini juga menjadi wadah bagi para pelaku usaha untuk memperkenalkan produk mereka, mulai dari kuliner khas, fesyen, hingga kerajinan tangan.

"Kami ingin memastikan bahwa festival ini tidak hanya menjadi tontonan, tetapi juga memberi dampak ekonomi langsung bagi warga Kota Padang. UMKM mendapatkan kesempatan untuk mempromosikan produknya, dan wisatawan yang datang bisa merasakan langsung keunikan produk lokal kita," ujar Andree.

Selain itu, festival ini juga menghadirkan berbagai pertunjukan seni yang memadukan tradisi dan teknologi modern, seperti teater musikal Siti Nurbaya, animasi hologram 3D, dan visual mapping.

"Inovasi dalam festival ini menjadi bukti bahwa Kota Padang terus beradaptasi dengan perkembangan zaman. Teknologi seperti hologram dan visual mapping membuat penyajian seni semakin menarik, sehingga wisatawan memiliki pengalaman yang lebih berkesan," jelasnya.

Sebagai kota yang multikultural, Kota Padang telah lama menjadi tempat berbaurnya berbagai budaya, termasuk Minangkabau dan Tionghoa.

Perayaan Cap Go Meh dalam festival ini semakin memperkuat citra Padang sebagai kota yang menjunjung tinggi toleransi dan kebersamaan.

"Kami ingin menunjukkan bahwa Padang bukan hanya kota dengan sejarah yang kaya, tetapi juga kota yang harmonis dan inklusif. Cap Go Meh adalah bagian dari identitas kita, dan kehadirannya dalam festival ini membuktikan bahwa budaya Minangkabau dan Tionghoa telah hidup berdampingan dengan baik selama bertahun-tahun," kata dia lagi.

Menurut Andree, festival Siti Nurbaya dan Cap Go Meh 2025 telah masuk dalam daftar Karisma Event Nusantara (KEN) yang diakui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Hal ini menunjukkan bahwa event ini memiliki daya tarik besar dan berpotensi menjadi ikon wisata Kota Padang di tingkat nasional.

"Kami berkomitmen untuk terus mengembangkan festival ini agar semakin berkualitas dan mendunia. Dengan sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan pelaku industri kreatif, kami yakin Festival Siti Nurbaya akan menjadi event unggulan yang membanggakan Kota Padang," tutup Andree Algamar.