Sawahlunto Resmi Punya Taman Kehati

Peresmian Taman Kehati. Foto/Andri Mardiansyah/Padang Viva
Sumber :

Padang – Usai melewati proses Panjang, Taman Keanekagaraman Hayati atau Taman Kehati di Kota Sawahlunto, Sumatra Barat Rabu 8 Juni 2022 dicanangkan. Taman kehati ini, kemudian diberi nama Taman Kehati Emil Salim.

Taman Kehati Emil Salim Libatkan Beberapa Ahli Vegetasi

Taman Kehati Emil Salim, menjadi satu-satunya taman kehati yang dibuat dengan memanfaatkan lahan eks tambang batu bara. Berada di lahan tidur bekas galian tambang batu bara peninggalan kolonial Belanda seluas 25 hektare.

Selain akan digunakan sebagai tempat pencadangan sumber daya alam hayati lokal, taman Kehati Emil Salim ini, juga dapat menjadi objek wisata bahkan menjadi sistem penyangga tempat penelitian.

Polda Sumbar serahkan jenazah korban banjir bandang ke keluarga

Taman Kehati Emil Salim di kota multi etnis yang terkenal dengan julukan kota arang ini, terwujud berkat kerja sama antara Yayasan KEHATI dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Pemerintah Provinsi Sumatra Barat dan Pemerintah kota Sawahlunto.

Tujuan utama dari pembangunan dan pengembangan Taman kehati untuk lingkungan, sangat penting. Karena, taman kehati ini dapat menjaga kelestarian keanekaragaman hayati jenis lokal, khususnya keanekaragaman hayati yang semakin langka dan terancam punah, serta dapat menjadi habitat satwa yang terdesak oleh industri dan pemukiman.

Iis Wulandari, Perwakilan ISI Padang Panjang dalam Ekspedisi Jalur Rempah 2024

Selain itu, taman kehati juga bertujuan sebagai sumber bibit/benih, koleksi tumbuhan dan budi daya, juga berpeluang menjadi wahana wisata, sebagai wahana pendidikan yang dapat menambah pengetahuan dan meningkatkan kesadaran lingkungan, sekaligus menjadi sarana pembelajaran dan pemberdayaan bagi masyarakat.

Pengelolaan Taman kehati juga dapat berdampak ekonomi bila dapat dikelola bersama oleh pemerintah pusat, daerah dan perusahaan dimana taman kehati tersebut dibangun.

Sebagai pendiri Yayasan KEHATI yang namanya juga disematkan, Emil Salim menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak. Taman kehati di Kota Sawahunto ini, terwujud berkat kolaborasi yang baik antar semua pihak yang terlibat.

“Terlebih dahulu, saya mohon maaf tidak bisa hadir secara pribadi pada acara pembukaan taman kehati dengan alasan mempertimbangkan kesehatan pada usia yang sudah lanjut. Namun, hati saya dekat dengan Sawahlunto,” kata Emil Salim, Rabu 8 Juni 2022.

Emil Salim mengatakan, hatinya dekat dengan kota Sawahlunto ini setelah dirinya mengunjungi Sawahunto pada tahun 2018. Saat itu, saya terpesona dengan keadaan Sawahunto.

Sebagai wilayah persawahan yang dilalui aliran sungai Lunto, Sawahlunto merupakan daerah yang sangat subur yang juga memuat bahan baku batubara dengan kapasitas yang cukup banyak.

Kandungan batu bara berkualitas terbaik itu kata Emil, mengundang pemerintah kolonial membongkar  Sawahlunto menjadi area pertambangan pada 1860. Pembukaan tambang batubara ini, tentu saja berdampak kepada kerusakan alam.

Apalagi, batubara merupakan sumber daya alam yang tidak dapat di perbaharui, alias, habis sekali pakai. Lahan bekas galian tambang pun akan gersang akibat proses pengerukan kedalam perut bumi.

Maka dari itu, Yayasan KEHATI memandang bahwa, area bekas tambang itu sebenarnya memiliki potensi untuk masa depan bila dapat dijadikan kawasan pencadangan sumber daya alam hayati lokal. 

"Apalagi Sawahlunto, mempunyai area reklamasi yang cukup luas dan pemerintahnya juga memiliki visi ingin mewujudkan kota bekas tambang menjadi kota wisata, budaya dan lingkungan hidup,"tutup Emil Salim.