Hutan Tesso Nilo yang Kini Hilang Akibat Ditumbuhi Sawit
- Padangviva
Padang – Tidak bisa dipungkiri lagi, ketika membahas tentang Taman Nasional Tesso Nilo, pertama kali yang muncul dalam perbincangan adalah perkebunan sawit.
Berdasarkan buku yang ditulis berjudul Inovasi Plus KSDAE, telah dijelaskan hal yang membuat ilegal terjadi, karena permasalahan kerusakan hutan lainnya seperti perambahan, illegal logging, kebakaran, dan konflik satwa liar dengan manusia.
"Benar saja, Taman Nasional Tesso Nilo memang menghadapi berbagai ancaman berupa tekanan demografi, penggunaan dan penguasaan lahan, perburuan, serta konflik manusia dan satwa," tulis buku itu.
Kawasan konservasi hasil perubahan fungsi dari Hutan Produksi Terbatas di Kelompok Hutan Tesso Nilo ini sejatinya memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi, bahkan salah satu penelitian menyebutkan bahwa kawasan tersebut memiliki keanekaragaman tumbuhan vaskuler tertinggi di dunia.
Terlebih lagi, kawasan Taman Nasional Tesso Nilo merupakan satu dari sembilan benteng perlindungan gajah Sumatera yang tersisa. Tingginya tekanan dan aktivitas manusia di kawasan ini menjadikan kawasan Taman Nasional Tesso Nilo menjadi kritis.
Salah satu faktor utama penyebab perambahan di kawasan Taman Nasional Tesso Nilo adalah faktor ekonomi.
Masuknya masyarakat pendatang untuk melakukan budidaya kelapa sawit serta mudahnya pimpinan adat dan institusi lokal untuk menghibahkan dan memperjual belikan lahan, juga semakin mempercepat lajunya perambahan tersebut yang akhirnya berbuntut pada dibukanya permukiman-permukiman baru di sekitar Taman Nasional Tesso Nilo.