Hutan Tesso Nilo yang Kini Hilang Akibat Ditumbuhi Sawit

Ilustrasi perkebunan kelap sawit. Foto/ANTARA Zabur Karuru
Sumber :
  • Padangviva

Padang – Tidak bisa dipungkiri lagi, ketika membahas tentang Taman Nasional Tesso Nilo, pertama kali yang muncul dalam perbincangan adalah perkebunan sawit.

Pariwisata Sumbar Berkembang Pesat, Desa Wisata Jadi Motor Penggerak

Berdasarkan buku yang ditulis berjudul Inovasi Plus KSDAE, telah dijelaskan hal yang membuat ilegal terjadi, karena permasalahan kerusakan hutan lainnya seperti perambahan, illegal logging, kebakaran, dan konflik satwa liar dengan manusia.

"Benar saja, Taman Nasional Tesso Nilo memang menghadapi berbagai ancaman berupa tekanan demografi, penggunaan dan penguasaan lahan, perburuan, serta konflik manusia dan satwa," tulis buku itu.

Gubernur Sumbar Tekankan Kolaborasi untuk Percepatan Pembangunan Sawahlunto

Kawasan konservasi hasil perubahan fungsi dari Hutan Produksi Terbatas di Kelompok Hutan Tesso Nilo ini sejatinya memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi, bahkan salah satu penelitian menyebutkan bahwa kawasan tersebut memiliki keanekaragaman tumbuhan vaskuler tertinggi di dunia. 

Terlebih lagi, kawasan Taman Nasional Tesso Nilo merupakan satu dari sembilan benteng perlindungan gajah Sumatera yang tersisa. Tingginya tekanan dan aktivitas manusia di kawasan ini menjadikan kawasan Taman Nasional Tesso Nilo menjadi kritis.

Kepala BNPB Sebut HKBN Tonggak Kebangkitan Kesadaran Bencana di Indonesia

Salah satu faktor utama penyebab perambahan di kawasan Taman Nasional Tesso Nilo adalah faktor ekonomi.

Masuknya masyarakat pendatang untuk melakukan budidaya kelapa sawit serta mudahnya pimpinan adat dan institusi lokal untuk menghibahkan dan memperjual belikan lahan, juga semakin mempercepat lajunya perambahan tersebut yang akhirnya berbuntut pada dibukanya permukiman-permukiman baru di sekitar Taman Nasional Tesso Nilo.

Pamor sawit yang luar biasa menjadi daya tarik masyarakat untuk turut serta mengembangkan sawit sebagai penopang kehidupan keluarga.

Sumber-sumber mata pencaharian berbasis sumber daya alam banyak bergeser dan didominasi oleh sawit. Sebagai contoh, saat ini terdapat salah satu produk alam yang semakin menurun yaitu produksi madu hutan dari kawasan Taman Nasional Tesso Nilo.

Hutan Tesso Nilo yang dikenal sebagai penghasil madu hutan perlahan mulai kehilangan kekayaan alamnya. Pohon-pohon sialang tempat tinggal lebah penghasil madu makin langka ditemui, akibat konversi hutan menjadi perkebunan sawit.