Begini Hasil Survei Indikator Terhadap Kerja TGIPF Tragedi Kanjuruhan

Lokasi kerusuhan tragedi Kanjuruhan
Sumber :
  • VIVA/ Lucky Aditya

Padang – Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengatakan kinerja Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) kasus Tragedi Kanjuruhan tidak diketahui publik. Menurut dia, tim yang dibentuk Menko Polhukam Mahfud MD itu tidak sosialisasi secara maksimal.

Ipswich Town Pinjamkan Elkan Baggott ke Bristol Rovers

Dikutip dari VIVA.CO.ID, “Apakah pernah mendengar Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan bentuk TGIPF? Yang tidak tahu itu 65,4 persen dan yang tahu cuma 34,6 persen. Jadi dua pertiga responden tidak tahu ada TGIPF,” kata Burhanuddin saat diskusi virtual pada Minggu, 13 November 2022.

Maka dari itu, ia mengatakan ini menjadi masukan untuk pemerintah mengingat rekomendasi TGIPF secara umum sangat komprehensif dan baik. Tetapi, awareness publik sangat rendah. “Artinya, kalau tidak diinformasikan itu publik merasa pemerintah belum melakukan sesuatu yang nyata terkait kasus ini,” ujarnya.

Kalah dari Australia, Tak Pengaruhi Ranking FIFA Indonesia

Namun demikian, ia menyebut dua pertiga publik yang mengetahui adanya TGIPF Tragedi Kanjuruhan itu sangat percaya bahwa tim gabungan yang dipimpin Mahfud dapat membuka tabir dengan jujur dan objektif.

Memang, kata dia, TGIPF telah merampungkan tugasnya dan menyerahkan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi), yaitu agar Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan (Iwan Bule) mengundurkan diri sebagai pertanggungjawaban moral.

Pelatih Australia Graham Arnold Puji Penampilan Timnas Indonesia

“Mayoritas sangat setuju atau setuju 60,2 persen setuju rekomendasi TGIPF, tidak setuju hanya 18,3 persen. Sebaiknya apa yang dilakukan pemerintah untuk menindaklanjuti rekomendasi TGIPF tersebut,” ujarnya.

Desakan Iwan Bule mundur Burhanuddin menambahkan sebanyak 43 persen itu respoden meminta pemerintah mengeluarkan imbauan agar Ketua dan pengurus PSSI mundur dari jabatannya. 

Halaman Selanjutnya
img_title