Kronologi Lengkap Oknum Polisi Tembak Mati Warga Tayap Kalbar
- Istimewa
PADANG - Seorang warga yang bernama Agustino tewas ditembak oknum Polisi Polsek Tayap di Desa Tayap, Kabupaten Ketapang, Provinsi Kalimantan Barat pada Jumat, 7 April 2023.
Kapolres Ketapang AKBP Laba Meliala menjelaskan, Kronologi kejadian bermula dari adanya laporan seorang warga yaitu Akiang, Warga Kecamatan Nanga Tayap kepada Polsek Nanga Tayap, terkait sebuah alat berat miliknya yang yang ditahan oleh Agustino (40), warga Dusun Mendaok Desa Nanga Tayap Kecamatan Nanga Tayap Kabupaten Ketapang.
"Setelah menerima laporan tersebut dua anggota Bhabinkamtibmas Polsek Nanga Tayap yaitu Briptu Agus Rahmadian dan Briptu Suhendri bersama Conca ( perwakilan pemilik alat berat ) ingin melakukan mediasi untuk menyelesaikan permasalahan tersebut bersama Agustino. Pada Jumat (07/04/2023) Sekira Pukul 15.30 wib Mediasi dilakukan dirumah Agustino setelah beberapa hari sebelumnya juga telah datang kerumah Agustino, Anggota Polsek Tayap Bripka Joko untuk memediasi permasalahan tersebut namun tidak menemui penyelesaian,"ujar Laba melalui keterangan tertulisnya yang diterima Viva pada Sabtu, 8 April 2023.
Dia menambahkan, Saat kedua Bhabinkamtibmas mencoba mengajak bermusyawarah, Agustino masuk kedalam rumah dan mengambil sebilah parang dan seketika mengejar Briptu Suhendri. Melihat rekannya dalam posisi terancam, Briptu Agus Rahmadian mencoba melakukan tembakan peringatan ke atas sebanyak dua kali.
"Mendengar tembakan tersebut, Agustino berbalik arah mengejar Briptu Agus Rahmadian dan membacok tangan kiri Briptu Agus Rahmadian sembari ingin merebut senjatanya, yang akhirnya dalam keadaan terdesak Briptu Agus melepaskan tembakan yang mengenai tubuh Agustino dan menyebabkan Agustino meninggal dunia,"tambahnya.
Lebih lanjut, Laba mengatakan akibat kejadian tersebut, Briptu Agus Rahmadian mengalami dua luka sabetan sajam di bagian tangan kiri dan kaki kanan, sedangkan sdr Conca mengalami luka dibagian kaki sebelah kiri akibat terkena tembakan Rekloset / tembakan pantulan.
"Saat ini proses penyelidikan terus dilakukan untuk mengungkap secara jelas fakta dari peristiwa tersebut,"ujarnya. (AS)