Tanah Sikerai Kondusif Pasca Gempa Besar M7,3
- bmkg
Padang – Pejabat (PJ) Bupati Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, Martinus Dahlan memastikan jika kondisi di wilayahnya aman dan kondusif pasca kejadian gempabumi magnitudo 7,3 yang kemudian dimutakhirkan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menjadi M6,9, Selasa 25 April 2023.
"Kondisi di Mentawai saat ini aman dan kondusif. Sampai saat ini tidak ada laporan kerusakan maupun korban jiwa. Kita masih terus memantau kondisi. Komunikasi dengan seluruh Camat dan Kepala Desa juga terus dilakukan,"kata Martinus Dahlan, Selasa 25 April 2023.
Pun dengan sarana dan prasarana umum seperti suplai listrik, air hingga telekomunikas, menurut Martinus juga tidak terdampak. Buktinya, pasca guncangan gempa dirinya masih bisa berkomunikasi dengan jajaran hingga tingkat bawah.
"Listrik, air tidak mati. Masih hidup. Jaringan telekomunikasi juga aman. Buktinya, saya masih bisa terhubung dengan camat dan kepala desa,"ujar Martinus.
Meski tidak berdampak signifikan, namun Pemerintah Kabupaten Mentawai kata Martinus mengimbau kepada seluruh lapisan masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi gempa-gempa susulan.
"Sampai sekarang warga masih berada di lokasi-lokasi yang aman,"kata Martinus Dahlan.
Sementara itu, Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari dikutip dari keterangan resminya menyampaikan bahwa status peringatan dini terkait potensi gelombang tsunami sudah dicabut dan dinyatakan berakhir oleh BMKG pada pukul 05.17 WIB.
Data terbaru BMKG kata Abdul, juga terjadi gempabumi susulan dengan magnitudo 5 yang berpusat di 0.88 LS dan 98.52 BT pada kedalaman 12 kilometer. Gempabumi susulan itu, terjadi pada pukul 05.19 WIB atau selang dua jam setelah gempa sebelumnya.
"Sebagai bentuk antisipasi masyarakat terhadap potensi dan ancaman bencana yang dapat ditimbulkan oleh gempabumi, maka BNPB mengajak masyarakat agar tidak perlu panik namun tetap meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan terhadap potensi gempabumi susulan,"tutup Abdul Muhari.
Peringatan dini gempabumi dapat dibuat dengan memanfaatkan barang-barang yang mudah dijumpai di rumah seperti menyusun kaleng secara bertingkat. Hal itu bertujuan dapat menjadi 'alarm' apabila terjadi gempabumi,"tutup Abdul Muhari.